Menuju konten utama

Pemerintah Sebut JBIC akan Investasi Miliaran Dolar di Indonesia

Luhut mengatakan nilai investasinya mencapai miliaran dolar AS, tetapi ia belum dapat memberitahu rinciannya.

Pemerintah Sebut JBIC akan Investasi Miliaran Dolar di Indonesia
Mantan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Japan Bank for International Cooperation (JBIC) tertarik melakukan investasi di Indonesia.

Luhut mengatakan nilai investasinya mencapai miliaran dolar AS, tetapi ia belum dapat memberitahu rincinannya.

“Angkanya menurut saya sangat besar. Saya belum bisa ngomong biar mereka bilang besok. Kalau bisa 10-20 miliar dolar AS bisa dikali tiga, bisa ke apa saja (bidangnya),” ucap Luhut kepada wartawan di Kemenko Kemaritiman, Senin (2/12/2019).

Mekanismenya investasi akan dilakukan melalui pembentukan sovereign wealth fund yang akan menampung dana investasi dari luar negeri pada suatu lembaga milik negara.

Luhut bilang JBIC tertarik pada rencana Indonesia mengembangkan hilirisasi dari komoditas dan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) seperti pembangkit tenaga hidro di Kalimantan dan Papua.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan peran JBIC ini akan cukup baik karena mengurangi paparan (exposure) pemerintah terhadap utang. Bentuk investasinya kata Sri Mulyani bisa berupa kepemilikan atau equity financing.

“Ini berarti bagus karena tidak menambah exposure terhadap utang, tapi dia bisa invest ke Indonesia,” ucap Sri Mulyani kepada wartawan di Kemenko Kemaritiman, Senin (2/12/2019).

Secara lebih rinci, Sri Mulyani menuturkan JBIC tertarik pada proyek hilirisasi pertambangan seperti nikel di Indonesia. Mereka kata Sri Mulyani melihat Indonesia berpotensi menjadi produsen besar baterai listrik.

Lalu JBIC juga memiliki ketertarikan berinvestasi di sektor perumahan dan perencanaan kota. Salah satu contohnya adalah kombinasi antara Mass Rapid Transit (MRT) dan program perumahan. Konsep ini sudah sempat beredar di Indonesia dengan nama Transit Oriented Development (TOD).

“Mereka mendukung pemikiran Indonesia untuk hilirisasi proyek mining. Mereka juga tertarik investasi di sektor perumahan dan urban development planning,” ucap Sri Mulyani.

Baca juga artikel terkait INVESTASI atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Irwan Syambudi