tirto.id - Wakil Presiden Senior Asia Kamar Dagang AS Charles Freeman mengaku tengah menanti terobosan dari pemerintah Indonesia dalam ekonomi dan perombakan regulasi. Menurutnya, terobosan itu perlu dilakukan untuk membuka Indonesia bagi investor asing.
“Perusahaan AS di sini dan siap berinvestasi membantu capaian Indonesia yang ambisius,” ucap Charles dalam keterangan tertulis, Kamis (21/11/2019).
Minat perusahaan AS untuk berinvestasi di Indonesia selama ini terbilang tinggi. Bahkan, Kamar Dagang AS-Indonesia mengklaim AS menjadi penyumbang investasi atau foreign direct investment (FDI) terbesar di Indonesia.
“Laporan menunjukan bahwa perusahaan Amerika adalah sumber FDI terbesar di Indonesia. Karena kami menggantungkan pada minyak dan gas,” ucap Direktur Pelaksana Kamar Dagang AS-Indonesia (AmCham Indonesia) Lin Neumann.
Berdasarkan data Amcham Indonesia, nilai investasi perusahaan AS di Indonesia mencapai 36 miliar dolar AS sepanjang 2013-2017. Merujuk data ini, Lin meyakini AS memimpin sebagai penyumbang FDI Indonesia mengalahkan Singapura, Cina, Inggris dan Cina.
“Mudah sekali merendahkan peran penting Amerika Serikat di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir. Itu kenapa kita perlu melihat dengan pasti capaian itu dan bagaimana mereka dihitung,” ucap Lin Neumann.
Lin Neumann mengatakan bahwa AS telah berusaha untuk memberi lebih dari sekadar lapangan kerja. Mereka mengklaim berkontribusi pada peningkatan keterampilan tenaga kerja, transfer teknologi, sampai membantu peningkatan iklim berusaha.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Ringkang Gumiwang