Menuju konten utama

Investasi AS di Indonesia Tembus USD67 Miliar selama 2014-2023

Angka investasi tersebut dihitung di semua sektor termasuk upaya akuisisi dan merger sehingga catatan diklaim lebih tinggi daripada data pemerintah.

Investasi AS di Indonesia Tembus USD67 Miliar selama 2014-2023
Acara 12th US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Selasa (26/11/2024). Foto: AmCham Indonesia

tirto.id - Angka investasi Amerika Serikat di Indonesia diperkirakan telah mencapai USD67 miliar atau Rp1.064 T (kurs Rp15.887,-) dalam periode tahun 2014 hingga 2023. Investasi tersebut menciptakan dampak ekonomi RI sebesar USD130 miliar atau sekitar Rp.2.065T dalam rentang waktu tersebut.

Hal itu diungkapkan dalam laporan bertajuk US Investment: A Partner in Innovation for Indonesia yang dikeluarkan oleh asosiasi pelaku usaha yang mewakili perusahaan Amerika di Indonesia, AmCham Indonesia bersama US Chamber of Commerce (Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Amerika Serikat).

Laporan tersebut juga mencatat kehadiran perusahaan AS di Indonesia tidak hanya investasi finansial yang signifikan, tetapi juga sebagai katalis inovasi di berbagai sektor.

“Perusahaan AS telah lama menjadi, dan akan terus menjadi, mitra setia dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Managing Director AmCham Indonesia, Lydia Ruddy, dalam dalam sambutannya pada agenda 12th US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Selasa (26/11/2024).

Lydia juga menekankan, AmCham Indonesia selalu melihat peluang untuk dapat menciptakan kerja berkualitas tinggi dan teknologi mutakhir yang mendorong transformasi di berbagai industri.

“Seiring perkembangan Indonesia, investasi kami juga terus berkembang, dengan fokus yang semakin besar pada sektor seperti kesehatan dan inovasi digital di masa depan,” ujarnya.

Acara ini menghadirkan diskusi antara para menteri, serta pemimpin sektor publik dan swasta baik dari AS dan Indonesia. Adapun pembahasan mengenai berbagai isu yang didiskusikan dalam pertemuan tersebut antara lain seperti transisi dari strategi pembangunan berbasis infrastruktur era Presiden Joko Widodo menuju fase baru yang menekankan digitalisasi, keamanan energi, dan ketahanan pangan di bawah Presiden Prabowo Subianto.

Selain itu, mereka juga membahas sejumlah topik lain seperti energi terbarukan, transformasi digital, kesehatan, dan reformasi hukum.

Temuan utama dalam laporan ini mencakup tantangan signifikan terkait kompleksitas birokrasi dan ketidakpastian regulasi dalam menciptakan lingkungan investasi yang berkelanjutan. Kemudian, mereka juga menyoroti tentang tujuan bersama untuk inovasi digital dan pertumbuhan ekonomi antara Indonesia dan AS.

Selain itu, mereka juga membahas laporan mengenai peluang yang muncul dari transisi menuju energi terbarukan, serta pentingnya peningkatan pengembangan sumber daya manusia melalui reformasi pendidikan dan kemitraan dengan sektor swasta.

Angka USD67 miliar yang dicantumkan dalam laporan untuk investasi AS di Indonesia selama satu dekade terakhir diklaim jauh lebih tinggi dibandingkan data resmi pemerintah Indonesia. Hal ini lantaran mencakup semua sektor serta aktivitas merger dan akuisisi. Perlu diketahui, angka realisasi investasi Indonesia di tahun 2023 saja yang dilakukan AS di Indonesia sudah mencapai USD3.283 juta atau sekitar Rp52,18 T sebagaimana data BPS.

Laporan dan Investment Summit ini menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara AS dan Indonesia untuk mendukung tujuan Indonesia bergabung dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), serta menjadi salah satu ekonomi terkemuka pada tahun 2045.

U.S. - Indonesia Investment Summit merupakan hasil kolaborasi antara AmCham Indonesia dan US Chamber of Commerce.

Adapun Summit tahun ini akan menghadirkan pejabat tinggi dan pemimpin bisnis, termasuk Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Kepala Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Duta Besar AS untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir.

Baca juga artikel terkait INVESTASI ASING atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Bisnis
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher