tirto.id - Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, mengungkapkan, Apple.Inc telah mengirimkan proposal investasi kepada Kementerian Perindustrian. Dalam proposal tersebut, Apple bermaksud menanamkan modalnya senilai 100 juta dolar Amerika Serikat (AS), salah satunya untuk membangun pabrik mesh (bantalan telinga) untuk produk Airpods Max.
Jika proposal ini disetujui oleh pemerintah, Apple berencana membangun pabrik yang merupakan bagian dari rantai pasok dunia (global value chain) produk Apple ini pada Juli 2025.
“Rapim (rapat pimpinan) sudah dilakukan tadi pagi membahas proposal Apple. Isi proposal Apple itu. Pertama, bahwa Apple memang mengirimkan proposal investasi untuk selama 2 tahun sebesar 100 juta USD,” beber Febri, kepada awak media, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (21/11/2024).
Selain itu, Apple juga berencana membangun Apple Developer Academy keempat dan kelima di Bali dan Jakarta hingga Juni 2026. Ada pun Apple Developer Academy ini merupakan lembaga yang didirikan pengembang alias developer maupun mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dalam membuat aplikasi di sistem iOS milik Apple.
Meski begitu, Febri mengaku belum ada keputusan dari Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) untuk menerima atau menolak tawaran produsen seri iPhone 16 tersebut. Kementerian Perindustrian masih harus mempelajari apakah investasi yang ditawarkan itu berkeadilan atau tidak. Ia pun menyebut setidaknya 3 kriteria berkeadilan yang harus dipenuhi untuk proposal tersebut disetujui.
“Berkeadilan pertama, berkeadilan bagi Indonesia dibandingkan dengan negara-negara tujuan investasi Apple lainnya seperti Vietnam, India dan beberapa negara lainnya. Apakah memang nilai 100 juta USD itu memang berkeadilan bagi Indonesia," kata Febri.
Kedua, pemerintah menyoroti investasi yang direncanakan Apple ini juga berkeadilan bagi investor smartphone dan produk HKT di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa tidak hanya Apple yang berinvestasi dan memanfaatkan pasar domestik smartphone dan HKT (handphone, komputer genggam dan tablet) di Indonesia. Terlebih juga ada produsen-produsen smartphone dan HKT lain dan sudah berinvestasi di Indonesia.
“Terus yang ketiga itu sebenarnya adil nggak bagi rakyat Indonesia? Kita juga tahu banyak netizen atau rakyat Indonesia yang merasa kok Apple dapat karpet merah begitu,” ujar Febri.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Andrian Pratama Taher