tirto.id - Pemerintah tetap melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca meski ada dua warga meninggal diduga akibat disuntik vaksin dari Inggris itu. Pemerintah hanya menghentikan penggunaan vaksin batch CTMAV547 sebagai tindak lanjut dari dua warga yang meninggal tersebut.
"Masyarakat perlu mengetahui bahwa hanya vaksin AstraZeneca dengan batch CTMAV547 saja yang dihentikan penggunaannya. Vaksin AstraZeneca btach lainnya tetap digunakan," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adidasmito dalam keterangan dari Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (18/5/2021).
Dua warga DKI Jakarta meninggal setelah disuntik vaksin AstraZeneca. Pertama adalah warga bernama Trio Fauqi (22) yang menerima vaksin di Istora Senayan pada 5 Mei 2021 dan satu warga Jakarta lain yang belum dibuka keterangannya.
Wiku lantas mengatakan, vaksinasi COVID-19 tidak menghilangkan potensi seseorang sakit. Ia mengatakan, faktor seseorang meninggal akibat divaksin bisa saja karena faktor lain seperti penyakit bawaan penerima vaksin.
Saat ini, BPOM sudah bergerak sesuai hasil rekomendasi Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI). Mereka tengah menguji toxisitas dan sterilisasi vaksin AstraZeneca nomor batch CTMAV547. Mereka akan memeriksa kembali keamanan vaksin tersebut.
Di saat yang sama, Wiku mengaku pemerintah belum berencana menggunakan vaksin AstraZeneca varian kedua.
"Terkait dengan jenis vaksin kedua, sampai saat ini sudah ada beberapa studi di dunia menyatakan menyampurkan kedua jenis vaksin dapat dilakukan. Namun untuk Indonesia sampai saat ini belum ada ganeda terkait ini sejauh ini," kata Wiku.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz