tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta agar harga tiket pesawat bisa kembali normal pasca mudik Lebaran. Hal itu perlu dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi terutama yang bersumber dari konsumsi.
"Pemerintah terus mendorong agar sektor transportasi harganya enggak ketinggian. Kemarin naik karena demand side, sehingga harga tiket dinaikkan ke batas atas," kata Airlangga dalam konferensi pers, di Kantornya, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Kemudian, dia juga menuturkan pemerintah akan mencari jalan keluar untuk menekan harga tiket pesawat. Salah satunya menjaga keseimbangan harga bahan bakar pesawat atau avtur sehingga bisa kompetitif dengan negara lain.
"Tentu kita bandingkan avtur di Indonesia dibandingkan negara lain. Kalau negara lain bisa murah, cara apa yang kita bisa lakukan agar (harga) avtur kompetitif," tutur Airlangga.
"Kalau tidak sebagian besar refueling (mengisi bahan bakar) di Singapura. Jadi pesawat masuk ke Indonesia dia gak refueling. Ini akan kita perhatikan," kata Airlangga menambahkan.
Seperti diketahui, penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 sebesar 5,03 persen didorong oleh komponen konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,54 persen.
Adapun pertumbuhan konsumsi rumah tangga tertinggi terjadi pada transportasi dan komunikasi. Pertumbuhan ini tercermin dari peningkatan penjualan sepeda motor dan penumpang seluruh angkutan transportasi baik rel, laut, udara semua menunjukan tren positif.
Kedua, konsumsi rumah tangga juga didorong dari kelompok restoran dan hotel. Ini tercermin dari tingkat hunian kamar hotel yang selama kuartal I tumbuh positif.
"Momentum yang lain adalah momen Ramadan mendorong konsumsi makanan dan minuman," ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Edy melanjutkan, selain konsumsi rumah tangga komponen pertumbuhan ekonomi pada periode Januari-Maret 2023 juga didorong oleh komponen pengeluaran ekspor. Ekspor tumbuh 11,68 persen didorong peningkatan bahan bakar mineral, lemah dan hewan nabati, besi dan baja serta kenaikan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Selain itu, konsumsi pemerintah juga mengalami pertumbuhan positif setelah terkontraksi empat triwulan selama 2022. Pada kuartal I-2023 ini konsumsi pemerintah tumbuh 3,99 persen.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin