Menuju konten utama

Pemerintah Diminta Awasi Operasional Pabrik Tekstil dari Cina

Waketum Kadin menekankan agar pabrik tekstil asal Cina menggunakan bahan baku dan tenaga kerja lokal.

Pemerintah Diminta Awasi Operasional Pabrik Tekstil dari Cina
Pekerja memasukkan kain ke dalam mesin sebelum dikemas di Pabrik Industri Tekstil Nanjung, Cimahi, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

tirto.id - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, menjelaskan bahwa pemerintah perlu turun tangan mengawasi rencana Cina membangun pabrik tekstil di Tanah Air. Pasalnya, hal tersebut dikhawatirkan akan melumpuhkan industri garmen dalam negeri.

"Yang menjadi harapan kita adanya suatu pengawasan daripada pemerintah, supaya bahan baku harus memakai dari Indonesia," kata Sarman saat dihubungi Tirto, Rabu (26/6/2024).

Menurutnya, pemerintah perlu memperhatikan asal bahan baku yang dipakai pabrik Cina tersebut. Hal itu untuk mencegah harga yang dihasilkan pabril asal Cina terlalu murah dan mematikan industri tekstil lokal.

"Kita harus melihat apakah investasi pembangunan pabrik tekstil Cina itu dalam kerangka untuk memperkuat industri garmen dan tekstil nasional atau memang memperkuat tekstil Cina," ungkapnya.

Sarman juga meminta pemerintah memastikan pabrik Cina tersebut untuk memakai tenaga kerja lokal. Pasalnya, isu pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tekstil tengah jadi sorotan saat ini.

"Jangan sampai bangun pabrik, tapi pakai tenaga kerja Cina. Pemerintah perlu membuat batasan-batasan tertentu. Katakanlah, divisi-divisi atau bidang tertentu yang tidak bisa dikerjakan anak bangsa mungkin boleh pakai tenaga asal Cina, tapi yang lain harus didominasi tenaga kerja lokal," ujar Sarman.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pihaknya tengah menjajaki kerja sama investasi dengan Cina dalam bidang industri tekstil.

Luhut menjelaskan bahwa ada perusahaan tekstil berskala besar dari Cina yang berminat membangun pabrik di Indonesia. Lokasi yang dilirik adalah Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Rencana pembangunan pabrik tekstil tersebut pun sudah disampaikan kepada Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono. AHY juga diminta untuk menindaklanjuti perizinan tanah di daerah tersebut.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI TEKSTIL atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Flash news
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Fadrik Aziz Firdausi