Menuju konten utama

Pemerintah Buka Peluang Grounded Pesawat Jenis Boeing 737 Max 8

"Kami tetap pantau hari per hari. Tapi kalau memang ada masalah, kita akan setop sampai dengan kembali layak," kata Avirianto.

Pemerintah Buka Peluang Grounded Pesawat Jenis Boeing 737 Max 8
Petugas memeriksa kondisi pesawat terbang jenis Boeing 737 milik maskapai penerbangan Lion Air sebelum terbang di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (31/10/2018). ANTARA FOTO/Aji Styawan/foc.

tirto.id - Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Avirianto, mengatakan bahwa pemerintah membuka kemungkinan untuk menghentikan (grounded) operasional pesawat jenis Boeing 737 Max 8.

Jenis pesawat tersebut dipakai di beberapa maskapai penerbangan di Indonesia, salah satunya Pesawat Lion Air JT-160 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, beberapa hari lalu.

"Kita meningkatkan pengawasan. Boeing 737 Max yang sudah diinspeksi. Tidak menutup kemungkinan diinspeksi, tapi kami tetap pantau hari per hari. Tapi kalau memang ada masalah, kita akan setop sampai dengan kembali layak," kata Avirianto dalam konferensi Pers di kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018).

Hingga saat ini, ucap Avirianto, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan produsen Boeing dan Lion Air soal temuan yang ada pada ramp check JT-160.

Penjelasan dari pihak Boeing serta maskapai Lion Air diperlukan mengingat pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut baru diproduksi pabrik Boeing di Seattle, Amerika Serikat, dan baru sampai di Indonesia pada dua bulan lalu.

"Siang ini tadi Boeing datang ke kantor kami dengan Lion diskusi tentang keadaan atau temuan yang ada," imbuh Avirianto.

Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Pramintohadi Sukarno, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah memeriksa 11 pesawat jenis Boeing 737 Max 8 yang ada di Indonesia.

Satu pesawat jenis tersebut dimiliki oleh Garuda Indonesia Airlines sementara sisanya merupakan milik maskapai Lion Air.

"Laporan sementara sudah dilakukan pemeriksaan khusus terhadap 6 pesawat. 1 milik Garuda Indonesia dan 5 milik Lion Air, di dua lokasi, yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang dan Medan," tuturnya dalam kesempatan yang sama.

Menurut Pramintohadi, pemeriksaan tersebut akan mencakup beberapa hal, seperti rekaman percakapan di kokpit pesawat serta rekaman data penerbangan selam 3 bulan terakhir. Hasil pemeriksaan pesawat yang tengah dilakukan saat ini akan diumumkan beberapa hari kesepuluh.

Sementara untuk unit yang telah selesai diperiksa masih dalam kondisi baik meski salah satunya tengah mengalami masalah, yakni pesawat milik Lion Air.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto