tirto.id - Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menambah pasukan untuk berjaga di Pelabuhan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Tujuannya agar situasi tetap kondusif setelah kerusuhan.
Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana mengatakan mereka sudah menerjunkan Brimob sebanyak 2 satuan setingkat kompi (SSK). Lalu rencananya akan ada penambahan 6 SKK.
"Saya kira harus tetap bersiaga untuk memberikan jaminan keamanan untuk semua pihak, terutama masyarakat yang ada di Penajam," ujarnya kepada reporter Tirto, Kamis (17/10/2019).
"Kapolda dan Pangdam juga masih di sana untuk meyakinkan dan memberi jaminan agar kondisi pulih lagi," tambahnya.
Polisi juga akan berupaya jadi fasilitator dialog antar tokoh masyarakat, terutama yang anggotanya terlibat langsung dalam kerusuhan. Mereka juga terus mengimbau agar masyarakat menahan diri dan menyerahkan persoalan kepada polisi.
Situasi calon ibu kota baru itu berangsur kondusif, kata Sekretaris Daerah Penajam Paser Utara, Tohar "Kami fokus rekonsiliasi setelah peristiwa kemarin sebagai bentuk penanggulangan masalah sosial. Bagaimana orang merasa aman dan tak lapar. Ini kami upayakan," kata dia.
Kerusuhan berawal ketika RN (18) CA (19) dikeroyok di Pantai Nipah-Nipah, Rabu (9/10/2019). Seorang di antara mereka, CA, ditikam hingga meninggal dunia.
Tapi keluarga dan kerabat korban tidak puas. Rabu (16/10/2019) kemarin, mereka turun ke jalan sembari menenteng senjata tajam. Mereka mau keluarga dan kerabat pelaku yang tinggal di sekitar pelabuhan angkat kaki.
Mereka juga membakar rumah dan loket tiket. Akibatnya aktivitas penyeberangan terganggu.
Massa terus bertambah menjelang sore. Aparat datang dan menenangkan massa yang kadung marah.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Rio Apinino