tirto.id - Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin melakukan pemantauan langsung kondisi Pasar Tanah Abang pada Kamis (23/5/2019) pagi setelah lokasi tersebut menjadi salah satu pusat kerusuhan dari aksi 22 Mei.
Usai meninjau, Arif mengaku tidak menemukan kerusakan kios dari 17.000 kios yang tersebar di empat blok Pasar Tanah Abang.
"Pagi tadi saya memastikan keamanan saja. Walaupun tadi sudah selesai rusuhnya, tapi masih banyak warga. Saya pikir nanti lihat situasi dan kondisi soal keamanannya seperti apa. Enggak [kios], enggak ada yang rusak," jelas dia saat dihubungi Tirto, Kamis (23/5/2019).
Meski tidak ada yang rusak, para pedagang Pasar Tanah Abang tetap mengalami kerugian sampai ratusan miliar.
Terlebih potensi perputaran di pasar tanah abang per harinya mencapai Rp200 miliar. Angka kerugian tersebut, kata Arief, diprediksi akan semakin tinggi setelah kemarin malam para pedagang sudah sepakat untuk menutup kios sampai hari minggu 25 Mei 2019.
"Kan perputaran uang di Pasar Tanah abang itu Rp100-200 miliar. Semalam sih kita [pedagang] sepakat [tutup] sampai tanggal 25 Mei 2019," jelas dia.
Jika diakumulasi total perputaran uang per hari dikalikan jumlah hari tutup, lanjut dia, diperkirakan kerugian yang terjadi akibat kerusuhan demonstrasi aksi 22 Mei bisa mencapai Rp800 miliar.
"Ratusan miliar lah," ucapnya.
Arief menjelaskan, baru pada Senin 27 Mei 2019 para pedagang akan melakukan aktivitas normal setelah melihat situasi di kawasan pasar terutama titik pusat kerusuhan yaitu kawasan Pasar Blok A Tanah Abang kondusif.
Beberapa kawasan di Jakarta menjadi rawan setelah terjadi kerusuhan antara massa pendemo dan para aparat sipil seperti TNI Polri.
Kawasan yang tampak ricuh yaitu seperti kawasan Jatibaru Jakarta Pusat, Sarinah, Sabang, MH Thamrin, Jalan Fachrudin, Jalan Blok A Tanah Abang, Depan Gedung Bawaslu, sampai KS Tubun.
Aksi ini dilakukan oleh para peserta demo yang menolak hasil rekapitulasi yang memenangkan Jokowi dan Maruf amin sebagai pemenang dari pemilihan presiden 2019.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno