Menuju konten utama

PDIP: Wacana Blokir X Tak Ancam Kebebasan Berekspresi

Hasanuddin tak sepakat bila wacana pemblokiran X akan mengancam kebebasan berekspresi.

PDIP: Wacana Blokir X Tak Ancam Kebebasan Berekspresi
Tubagus Hasanuddin didampingi Anton Charliyan.

tirto.id - Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Tubagus Hasanuddin, menyambut baik rencana pemerintah memblokir platform media sosial X (dulu Twitter). Wacana ini muncul setelah pemerintah Indonesia lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) merespons kebijakan anyar X terkait penayangan konten dewasa atau pornografi.

"Kalau pemerintah dengan alasan karena X itu akan membuka pornografi atau konten pornografi saya setuju dengan pemerintah," kata Hasanuddin saat dihubungi Tirto, Kamis (20/6/2024).

Di sisi lain, Hasanuddin tak sepakat bila wacana pemblokiran X akan mengancam kebebasan berekspresi. Menurutnya, ancaman pemblokiran karena platform milik Elon Musk itu membolehkan konten dewasa yang diproduksi secara suka sama suka atau konsensual.

"Jangan sekali-kali bicara kebebasan berekspresi, kebebasan ekspresi kalau dinikmati secara terbuka pornografi, enggak bisa, jangan berlindung atas nama kebebasan. Kemudian, pornografi diminta dibebaskan," tutur Hasanuddin.

Di tengah wacana pemblokiran X, tiba-tiba muncul aplikasi bernama ElaElo yang diduga buatan pemerintah. Aplikasi ini diklaim jadi solusi pengganti X. Hasanuddin mengatakan Komisi I DPR RI belum membahas soal itu. Namun, dia tak mempersoalkan bila tak berbenturan dengan peraturan perundang-undangan.

"Soal pengganti, oleh ElaElo kita belum membicarakannya, kalau itu mungkin milik pemerintah, silakan saja yang penting sesuai peraturan perundang-undangan," tutup Hasanuddin.

Diketahui, Kominfo beberapa waktu lalu menegaskan bahwa pihaknya tak akan segan untuk memblokir platform digital yang tak bisa mengikuti aturan pemerintah.

Menurut keterangan Menkominfo, Budi Arie Setiadi, ancaman pemblokiran X ini dipicu setelah Elon Musk menerapkan kebijakan yang mengizinkan penggunanya mengunggah maupun menikmati konten berbau pornografi pada akhir Mei 2024 kemarin.

Selain menyoal dibebaskannya konten pornografi, Kominfo juga menyoroti iklan judi online yang marak di platform tersebut. Akan tetapi, sejauh ini Kominfo menyatakan akan mendalami terlebih dahulu terutama terkait kebijakan yang ada di platform X (Twitter).

Di sisi lain, Budi Arie Setiadi, membantah situs Elaelo sebagai pengganti Twitter atau X dibuat oleh pemerintah. Ia mengaku tidak mengetahui laman tersebut.

"Saya nggak tahu itu dari mana," kata Budi Arie saat dikonfirmasi Tirto, Selasa (18/6/2024).

Baca juga artikel terkait PEMBLOKIRAN TWITTER atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Anggun P Situmorang