tirto.id - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Djarot Saiful Hidayat, menantang Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk melawan kotak kosong di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024. Hal ini merespons kemunculan KIM Plus yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono sebagai Calon Gubernur (Cagub)-Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta dengan upaya memborong partai yang lolos di DPRD DKI Jakarta 2024-2029.
"Kalau begitu, kami tantang, apakah berani pasangan yang deklarasi dengan memborong semua partai itu melawan kotak kosong? Mari kita lihat," kata Djarot di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku akan terus memantau pergerakan politik untuk Pilkada DKI 2024. Di satu sisi, menurut Djarot, PDIP akan terus mendengarkan suara rakyat.
Mantan Wali Kota Blitar ini menegaskan, masyarakat menginginkan kontestasi pemilihan eksekutif yang sehat, tanpa adanya saling menjegal. Oleh karena itu, Djarot menyebutkan PDIP akan terus melawan pihak yang merusak demokrasi di Jakarta.
"Kami tantang itu, mari tetap berdiri teguh bahwa PDI Perjuangan akan melawa siapapun juga yang merusak atau yang bikin demokrasi enggak sehat di Jakarta, di mana Jakarta ini menjadi menjadi magnet percontohan perpolitikan," sebutnya.
Dalam kesempatan itu, ia turut menyinggung soal adanya kemungkinan muncul pasangan calon (paslon) boneka di Pilkada DKI 2024. Hal ini tidak lepas baru-baru ini paslon gubernur-wakil gubernur jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana, tersandung kasus pencatutan KTP milik warga.
"Atau ini akan berusan diloloskan calon independen sebagai calon boneka ya. Karena banyak sekali ya, ini masukan suara dari warga yang merasa atau membuktikan KTP-nya dibegal. KTP-nya dicatut ini sudah pelanggaran sungguh-sungguh, menurut saya," ucap Djarot.
Sebagai informasi, peta politik Pilkada DKI 2024 makin terlihat jelas. Baru saja, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mengusung Ridwan Kamil-Suswono sebagai cagub-cawagub pada Pilkada DKI 2024.
KIM Plus terdiri dari Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, Garuda, Gelora, NasDem, PKS, Perindo, dan PPP.
Dari sudut pandang pemilik kursi di Pileg DPRD DKI 2024, koalisi ini menyisakan PDIP. Karena kursi tak mencapai syarat mengusung cagub atau cawagub, PDIP bisa jadi tak ikut berkontestasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher