tirto.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf mendorong pemimpin agama di seluruh dunia menghadirkan solusi nyata menghentikan konflik global.
"Para pemimpin agama yang tergabung dalam jaringan R20 bersepakat untuk mendorong solusi nyata agar konflik global dapat diselesaikan dalam waktu sesegera mungkin," tutur Gus Yahya saat pembukaan R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA), di Jakarta, Senin (27/11/2023).
Gus Yahya mengajak 30 pemimpin dan pengampu agama dari berbagai negara untuk menjadikan agama sebagai sumber solusi masalah global untuk perdamaian dunia.
“Kami berharap para pemuka agama ini sungguh-sungguh menjadikan agama sebagai solusi problem dunia,” tegas Gus Yahya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana R20 ISORA Ahmad Ginanjar Sya’ban mengatakan bahwa sekitar 150 partisipan dari dalam dan luar negeri hadir dalam forum tersebut. Dari total 150 tersebut, 30 di antaranya dari luar negeri. Mereka mewakili Timur Tengah, Eropa, Amerika, Asia, dan ASEAN.
“Para partisipan, pembicara dari luar negeri ada 30 orang itu sudah konfirmasi hadir dari Timur Tengah, Eropa, Amerika, termasuk dari Asia dan dari ASEAN,” urai Ginanjar.
Selain itu, Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri PAN-RB Azwar Anas, dan para pemuka agama di Indonesia juga menghadiri acara tersebut.
R20 ISORA bertujuan untuk menjadi platform yang memperluas suara perdamaian dan toleransi di tingkat internasional. Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi tokoh-tokoh agama, pemimpin masyarakat, dan akademisi untuk berbagi gagasan dan pengalaman dalam menciptakan dunia yang lebih harmonis.
Dalam forum tersebut, para pemimpin agama mempresentasikan tanggapan mereka terkait solusi yang bisa diberikan melalui jalur agama atas permasalahan kemanusiaan yang terjadi di berbagai negara, terutama masalah kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL) Syekh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa menyerukan persatuan dari seluruh negara dan organisasi di dunia untuk bersatu menghentikan kekerasan, terutama yang tengah terjadi di Gaza, Palestina.
Dilansir dari Antara, Syekh al-Issa menegaskan bahwa seruan itu khususnya ditujukan untuk menghentikan perang yang terjadi di Gaza, Palestina.
Dia juga menggarisbawahi perlunya semua pihak untuk mencari solusi yang berkelanjutan guna menuntaskan permasalahan yang terjadi.
Syekh al-Issa menyampaikan bahwa peperangan menimbulkan ratusan juta korban jiwa, serta hanya menghadirkan egosentrisme, barbarisme, dan hukum rimba yang berujung pada perusakan kehidupan.
Syekh al-Issa menyerukan kepada semua pihak untuk mencari solusi berkelanjutan untuk menyelesaikan konflik dengan menerapkan semua resolusi dan piagam internasional secara adil.
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Bayu Septianto