tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa satu pasien suspek (dugaan) cacar monyet (monkeypox) di Provinsi Riau itu hasilnya negatif cacar monyet. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan tes usap (swab) polimerase chain reaction (PCR) atau reaksi polimerasi berantai.
“Barusan ada kabar hasil PCR-nya negatif,” jelas Juru Bicara atau Jubir Kemenkes Mohammad Syahril kepada Tirto, Jumat (19/8/2022) sore.
Lantaran hasilnya negatif cacar monyet, maka pasien tersebut saat ini berstatus discarded. Discarded merupakan kasus suspek atau probable dengan hasil negatif PCR dan atau sekuensing cacar monyet.
“Pasien tersebut ternyata sudah meninggal tanggal 16 Agustus lalu,” kata Syahril.
Dia menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaannya, pasien ini memiliki banyak penyakit yang dialaminya.
“Sindrom Stevens-Johnson, pneumonia, konjungtivitis, dan gagal ginjal akut,” beber Syahril.
Sementara, dia menyebut bahwa sampai saat ini Indonesia memiliki 20 discarded cacar monyet. Di mana sebelumnya semua pasien berstatus suspek, namun hasilnya negatif cacar monyet.
Syahril pun mengimbau agar masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan menghindari kontak dengan penderita gejala cacar. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan cacar monyet.
Sebelumnya, Kemenkes melaporkan seorang pasien suspek cacar monyet di Provinsi Riau. Kemenkes menemukan pasien tersebut pada Minggu, 14 Agustus 2022.
“Ya, [ada satu suspek cacar monyet di] Riau,” kata Syahril kepada reporter Tirto, Kamis (18/8/2022).
Dia menuturkan pasien suspek cacar monyet tersebut merupakan seorang perempuan berusia 47 tahun. Dia juga menjelaskan pasien di Riau ini memiliki gejala yang mirip dengan cacar monyet.
“Ada demam, ada ruam-ruam cacar di seluruh tubuh,” terang Syahril.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri