Menuju konten utama

Partai Nasdem Siap Cari Capres yang Lebih Baik dari Jokowi

Nasdem tak akan mengajukan kembali Jokowi sebagai capres karena terhalang konstitusi, sehingga akan mencari pemimpin nasional yang lebih baik dari Jokowi.

Partai Nasdem Siap Cari Capres yang Lebih Baik dari Jokowi
Presiden Joko Widodo (kiri) berdialog dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) saat jamuan makan pagi di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11). Dalam pertemuan tersebut Presiden dan Surya Paloh membicarakan tiga permasalahan utama bangsa, yaitu pentingnya penguatan kembali semangat kemajemukan dan pluralisme yang telah tertanam di dalam bangsa Indonesia, pemantapan kembali ideologi Pancasila, serta bertekad dengan semua kekuatan untuk mencegah tumbuh kembangnya paham radikalisme di Indonesia. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ama/ 16

tirto.id - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh mengakui bahwa partainya ingin mendukung Joko Widodo agar kembali maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. Akan tetapi, hal tersebut sulit terjadi akibat konstitusi.

Dalam acara HUT ke-10 Partai Nasdem, Paloh menyampaikan ada dua agenda besar Partai Nasdem. Pertama adalah mengawal pemerintahan Jokowi hingga selesai pada 2024. Kedua adalah menyiapkan pemimpin nasional mendatang.

"Kalau saja konstitusi kita tidak membatasi masa jabatan presiden itu hanya dua kali, saya tidak perlu lagi menjawab pertanyaan para kader partai ini, siapa calon presiden kita ke depan sesudah Jokowi, siapa? Karena pasti iramanya tonenya sama dari atas sampai ke bawah, dari pimpinan sampai kader yang paling rendah jawabannya satu ya pasti, Jokowi kembali," kata Paloh di Akademi Bela Negara, Jakarta, Kamis (11/11/2021).

Namun, Nasdem, kata Surya Paloh memiliki komitmen tidak akan mengajukan kembali Jokowi. Di sisi lain, Jokowi sudah menorehkan prestasi emas sebagai pemimpin di Indonesia selama dua periode sejak 2014 hingga saat ini.

Oleh karena itu, Nasdem bertekad untuk mencari pemimpin nasional yang lebih baik daripada Jokowi.

"Tugas kita tidak berhenti di situ [menjaga pemerintahan Jokowi], tugas kita adalah mencari keseimbangan kepemimpinan nasional yang mungkin kita harapkan juga lebih baik dari apa yang telah dicapai dari Jokowi," kata Paloh.

Oleh karena itu, Nasdem sebagai sahabat Jokowi bersedia menerima kelebihan maupun kekurangan mantan Walikota Solo itu dalam memimpin Indonesia.

Ia mengklaim, kepentingan Indonesia lebih dikedepankan oleh partai Nasdem daripada kepentingan partai. Ia lantas menyebut bahwa prinsip tersebut sebagai simbol "gerakan restorasi".

Paloh memastikan bahwa Nasdem siap mendengarkan Jokowi jika Jokowi ingin berbicara soal calon pemimpin bangsa di masa depan. Ia pun berharap hubungan Nasdem dengan Jokowi tidak putus jika mereka terpisah usai habis masa jabatannya.

"Kepada Presiden Jokowi kami nyatakan kesiapan kami untuk tetap apabila diperlukan apabila diperlukan untuk duduk, berbicara saling bertukar pikiran mencari calon-calon pemimpin bangsa yang terbaik daripada anak-anak bangsa yang terbaik," kata Paloh.

"Boleh diajak, boleh kita bersama, tapi Kalaupun kita berpisah berbeda, satu komitmen nasdem, kebersamaan dan kecintaan kita tidak akan pernah terputus di manapun kita berada," pungkas Paloh.

Baca juga artikel terkait BURSA CAPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto