Menuju konten utama

Partai Golkar Setuju Jika Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Partai Golkar setuju jika Presiden ke-2 RI, Soeharto menjadi pahlawan nasional. Alasannya, karena Soeharto berperan membangun Indonesia selama 32 tahun.

Partai Golkar Setuju Jika Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto didampingi Ketua DPR Bambang Soesatyo dan Ketua Fraksi Golkar DPR Melchias Marcus Mekeng menyampaikan paparan dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/9/2018). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

tirto.id - Ramai di media sosial Presiden ke-2 RI, Soeharto bakal menjadi pahlawan nasional. Wacana itu mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan gelar Jenderal TNI Kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Rabu (28/2/2024) kemarin.

Kabar tersebut pun didukung Partai Golkar. Alasannya, karena Soeharto memiliki kiprah dan peran membangun Indonesia selama 32 tahun.

"Belum secara spesifik [dibahas Partai Golkar], tapi menurut hemat saya tokoh-tokoh Golkar yang merasakan kiprah Pak Soeharto zaman dulu, apalagi senior-senior mereka sepakat," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng saat dihubungi Tirto, Kamis (29/2/2024).

Politikus asal NTT itu secara pribadi mendukung wacana pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan nasional. Mekeng mengatakan peran Soeharto menjadikan Indonesia diakui di belahan dunia Internasional.

"Buat saya beliau layak diangkat menjadi pahlawan nasional. Jadi, beliau juga ikut perang, sebelum kemerdekaan. Setelah itu, beliau memimpin negara ini selama 32 tahun, dari keterpurukan, ekonomi susah, dia pemimpin sampai negara ini diakui dunia," tutur Mekeng.

Tidak hanya Mekeng, Ketua DPP Partai Golkar, Meutya Hafid, juga mengakui partainya mendukung pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan nasional. Alasannya, karena Golkar lahir dari Soeharto.

"Partai Golkar pasti dukung. Kita kan lahir dari Pak Harto, betul Golkar partai yang telah beradaptasi sekian zaman," kata Meutya kepada Tirto.

Ketua Komisi I DPR RI itu mengatakan, partainya tak akan lupa jasa Soeharto, apalagi juga dijuluki bapak pembangunan.

"Tetap tidak akan lupa jasa Pak Harto sebagai juga salah satu pendorong berdirinya partai Golkar. Selain itu pembangunan di era beliau banyak yang juga dirasakan sampai saat ini," tutur Meutya Hafid.

Sementara itu, Tirto juga sudah berusaha menghubungi tanggapan kader Gerindra, salah satunya, Rahayu Saraswati yang juga keponakan Prabowo terkait wacana Soeharto diangkat menjadi pahlawan nasional. Namun, hingga berita ini dipublikasikan belum mendapatkan respons.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menganugerahkan gelar Jenderal TNI Kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Pemberian gelar penghormatan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 13/TNI tahun 2024 tentang Penganugerahan Pangkat secara Istimewa yang terbit pada 21 Februari 2024.

"Saya ingin menyampaikan penganugerahan kenaikan pangkat istimewa berupa Jenderal TNI kehormatan kepada Bapak Prabowo Subianto," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan pemberian gelar dilakukan karena sikap Prabowo yang telah berbakti pada bangsa dan negara.

Baca juga artikel terkait SOEHARTO atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Flash news
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Intan Umbari Prihatin