Menuju konten utama

Panduan Pemberian Susu Formula pada Bayi yang Baru Lahir

Panduan memberikan susu formula bagi bayi yang baru lahir. 

Panduan Pemberian Susu Formula pada Bayi yang Baru Lahir
ilustrustrasi memberikan bayi susu formula [foto/shuterstock]

tirto.id - Air Susu Ibu atau sering dikenal dengan ASI merupakan asupan pertama yang baik bagi pertumbuhan bayi.

Keunggulan ASI sebagai nutrisi bayi telah banyak dipelajari dan dibuktikan oleh para peneliti sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan ASI eksklusif untuk bayi sampai berumur 6 bulan dan kemudian dilanjutkan bersama makanan pendamping ASI sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih.

Walaupun demikian, beberapa kasus menjadikan bayi tidak dpat mengonsumsi ASI. Alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang ibu adalah memberikan susu formula.

Kandungan zat gizi dalam susu formula dibuat sedemikian rupa agar mirip dengan kandungan gizi dalam ASI, namun tetap tidak bisa menyamai kebaikan ASI. Dalam susu formula tidak terkandung antibodi seperti yang ada dalam ASI.

Tidak seperti saat memberi ASI, pemberian susu formula harus benar-benar diperhatikan. Memberikan susu formula pada bayi harus mempertimbangkan kondisi bayi dan ibu itu sendiri.

Pemberian susu formula pada bayi berusia di bawah 6 bulan hanya diberikan pada kondisi medis misalnya:

1. Ibu menderita HIV/AIDS. Tambahan bagi bayi yang lahir sangat prematur setelah berusia 3-4 minggu.

2. Ibu dengan penyakit jantung yang apabila menyusui dapat terjadi gagal jantung. Ibu yang mengonsumsi obat-obatan kemoterapi.

3. Ibu yang akan menjalani pemeriksaan dengan obat radioaktif. Ibu tidak boleh memberikan ASI dengan waktu 5x waktu paruh obat, setelah itu ibu boleh menyusui kembali.

4. Bayi yang menderita galaktosemia. Pada keadaan ini, bayi tidak memiliki enzim galaktase yang berfungsi memecah galaktosa. Pada bayi ini juga selain susu formula tidak boleh diberikan, ASI juga tidak boleh diberikan.

Kecuali pada keadaan khusus, bayi cukup bulan sehat tidak memerlukan tambahan susu formula asalkan bayi diberi kesempatan untuk segera menyusu dan tidak dipisahkan dari ibunya.

Bila dianggap perlu, harus diingat bahwa tujuan pemberian tambahan susu formula adalah memberi nutrisi bayi sementara masalah diatasi.

Proses menyusui dan menyusu antara ibu dan bayi perlu dinilai oleh seseorang yang memahami manajemen laktasi dan bila perlu berikan intervensi. Di rumah sakit, sebaiknya ada informed consent bila hendak memberi tambahan susu formula.

Alasan pemberian, jumlah, cara pemberian dan jenis formula harus ditulis lengkap dan jelas.

Baca juga artikel terkait PEMBERIAN SUSU FORMULA atau tulisan lainnya dari Versatile Holiday Lado

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Versatile Holiday Lado
Penulis: Versatile Holiday Lado
Editor: Yandri Daniel Damaledo