Menuju konten utama

Pakistan Kritik India Atas Tindakannya Terhadap Kashmir

Menteri Shah Mehmood Qureshi mengkritik India karena mencabut starus istimewa Kashmir

Pakistan Kritik India Atas Tindakannya Terhadap Kashmir
Tentara di Kashmir. foto/istockphoto

tirto.id - Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mehmood Qureshi mengkritik pemerintahan India yang mencabut status istimewa Kashmir.

Ia mengatakan, seperti diwartakan Aljazeera bahwa Pakistan dan seluruh dunia sedang mengawasi situasi.

"Kami khawatir ini akan berubah menjadi genosida, atau mungkin keadaan sudah demikian. Karena kita tidak tahu apa yang [benar-benar] terjadi di Kashmir saat ini," ujarnya.

"Ketika mereka mengangkat [aturan] jam malam selama beberapa waktu, kami melihat ribuan orang protes jalan-jalan. Beginilah situasi yang terjadi." tambahnya.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan juga mengecam pemerintah India atas tindakannya terhadap Jammu dan Kashmir (wilayah Kashmir yang berada di bawah kekuasaan India).

Khan menyebut bahwa India mencoba mengubah demografi Kashmir lewat pembersihan etnis. Khan membandingkan situasi yang sedang terjadi dengan peristiwa Nazi, yaitu upaya genosida Hitler terhadap orang Yahudi.

Langkah India tersebut, menurutnya. adalap upaya untuk menekan hak asasi orang-orang Kashmir, India Today melansir.

Ungkapan Khan tersebut muncul usai India mengeluarkan Atikel 370 pada Senin (5/8/2019) dan mengeluarkan RUU untuk membagi Jammu dan Kashmir, serta Ladakh sebagai wilayah serikat (negara bagian) baru mulai 31 Oktober 2019.

Dengan begitu, Jammu, Kashmir dan Ladakh kehilangan hak istimewanya menentukan kebijakan mereka sendiri.

Selain kritik dari para pemimpin, Pakistan juga merespons hal tersebut dengan menutup beberapa layanan transportasi ke India dan menangguhkan hubungan bilateral.

Pakistan meminta dukungan dari Cina untuk menghentikan langkah India, namun Cina menyatakan bahwa kedua negara harus menyelesaikannya secara diplomasi.

Di sisi lain, AS mengatakan mereka sedang meninjau setiap tindakan dan perkembangan dari kasus tersebut dan meminta Pakistan untuk sementara menahan diri mengenai masalah ini.

Setelah Pakistan meresponi tindakan India, India menjawabnya dengan meminta Pakistan tidak mencampuri urusan internal negara India.

Sedangkan, di luar negeri, demonstran berkewarganegaraan Pakistan menggelar aksi unjuk rasa di luar konsulat India di pakistan, New York, Los Angeles, London, dan Birmingham untuk mengecam tindakan India atas Kashmir pada Minggu (11/8/2019), tepat di Hari Raya Idul Adha, sebagaimana dilasnir France 24.

Pakistan dan India sama-sama akan memperingati hari kemerdekaan dari kolonialisme Inggris masing-masing pada 14 dan 15 Agustus mendatang.

Demonstrasi digelar dimana-mana, selain agenda utama untuk mengkritik langkah India terhadap Kashmir, juga untuk menagih janji-janji, menghentikan penindasan, dan memberikan harapan bagi orang Kashmir yang kini terbagi-bagi dalam tiga wilayah negara berbeda, yaitu Pakistan, India, dan Cina.

Baca juga artikel terkait KONFLIK KASHMIR atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yandri Daniel Damaledo