Menuju konten utama

Pakar : Tenaga Medis Jangan Halangi ASI!

Pakar perinatologi dr Asti Prabiorini menyatakan bahwa faktor stres merupakan penyebab utama kegagalan ibu memproduksi ASI. Hal ini bersumber dari banyak faktor, termasuk peran tenaga medis sendiri.

Pakar  : Tenaga Medis Jangan Halangi ASI!
Sejumlah wanita menyusui anak mereka pada kegiatan gerakan ibu indonesia menyusui di halaman Istana Maimun, Medan, Sumatra Utara, Minggu (24/4). Antara foto/irsan mulyadi.

tirto.id - Ibu menyusui selama ini dikepung berbagai tekanan yang menyebabkan ASI tidak keluar, mulai dari tingkat stres yang tinggi hingga peran tenaga medis sendiri. Tenaga medis yang sudah mengikat dengan perusahaan susu formula ditengarai juga memicu kondisi ini.

Hal ini disampaikan oleh dr Asti Praborini dari Perkumpulan Perinatologi Indonesia (Perinasia).

"Sebagian besar kegagalan karena ibu mengira ASI awal tidak keluar, ditambah tenaga medis yang sudah telanjur teken kontrak dengan pabrik susu formula tertentu, dan ketika sampai rumah, mertua bilang ASI kamu tidak keluar. Kondisi itu membuat sang ibu semakin stres," ujar Asti dalam Seminar Tantangan Ibu Menyusui di Bandar Lampung, Minggu, (23/10/2016).

Seminar tersebut dilaksanakan sebagai rangkaian dari puncak perayaan hari ulang tahun ke- 1 AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) Lampung dan berlangsung di Hotel Horizon. Acara ini diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri dari pasangan suami-istri, orang tua, dan tenaga medis.

Dalam seminar itu, Asti mendukung penuh kegiatan AIMI mendidik dan memberi pemahaman tentang menyusui pada kaum perempuan, sehingga ke depan generasi Indonesia terselamatkan.

Sementara itu, Nia Umar dari AIMI Pusat menjelaskan bahwa kegiatan menyusui perlu mendapat dukungan dari negara bahkan dunia.

"Ibu tidak bisa bekerja sendiri untuk dapat berhasil menyusui, perlu dukungan dari keluarga besar, tenaga kesehatan, LSM bahkan negara," ujarnya.

Menurut Nia, AIMI tak cuma berjuang memenuhi hak perempuan untuk dapat menyusui dengan benar dan tepat, namun ke depan juga akan memperjuangkan hak cuti melahirkan lebih dari tiga bulan bagi ibu pekerja.

Seminar tersebut juga mengundang artis ibukota Nuri Maulida untuk membagikan pengalamannya selama menyusui buah hatinya.

Nuri Maulida menceritakan pengalaman pertamanya saat memberikan ASI pada bayinya tanpa pembekalan ilmu tentang menyusui, namun memiliki tekad yang kuat.

"Hari pertama ASI saya tidak keluar, sedangkan saya ingin menyusui, saya bingung dan stres sampai menangis karena kondisi itu," kata Nuri lagi.

Kondisi seperti itu, umum terjadi pada kelahiran pertama, sehingga dia menekankan agar kaum perempuan untuk membekali diri tentang menyusui sebelum persalinan.

"Saya sekarang sedang mengandung anak kedua saya. Insya Allah saya akan banyak belajar dengan AIMI agar menyusui sukses sedari awal sampai dua tahun," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait MENYUSUI atau tulisan lainnya dari Putu Agung Nara Indra

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Putu Agung Nara Indra
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra