Menuju konten utama
Hardiknas 2023

P2G: Guru Jangan Terjebak Politik Praktis Jelang Pemilu 2024

P2G mengimbau guru dan organisasi guru tidak mengampanyekan calon presiden tertentu kepada khalayak.

P2G: Guru Jangan Terjebak Politik Praktis Jelang Pemilu 2024
Aktivitas belajar mengajar di SD Inpres Yowong, Distrik Arso Barat, Kabupaten Keerom, Papua, Selasa (2/5). SD tersebut terdiri dari lima ruangan yakni empat ruang kelas dan satu ruang guru dengan jumlah murid 29 orang yang diajar 12 guru PNS dan kontrak. ANTARA FOTO/Indrayadi TH/aww/17.

tirto.id - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengingatkan bahwa tahun ini merupakan tahun politik jelang Pemilu 2024. P2G mengimbau guru dan organisasi guru tidak terlibat politik praktis apalagi sampai membawa peserta didik, warga sekolah, madrasah hingga satuan pendidikan dalam kampanye politik.

“Satuan pendidikan harus netral dan bersih dari politik elektoral seperti kampanye. Organisasi guru dan guru pada khususnya harus bersikap cerdas dan bijak dalam menghadapi tahun Pemilu,” kata Kepala Bidang Litbang Pendidikan P2G, Feriansyah dalam keterangan tertulis, Selasa (2/5/2023).

Feriansyah mengimbau agar guru dan organisasi guru tidak mengkampanyekan calon presiden tertentu kepada khalayak.

“Organisasi guru jangan mempolitisasi guru, memobilisasinya dalam kampanye menjadi vote getter misalnya,” imbau Feriansyah.

Selain itu, P2G mendorong pemerintah melakukan pembenahan terhadap kualitas pendidikan di tanah air pasca pandemi COVID-19. Hal ini dinilai tepat dalam menyambut momentum Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023.

“Hardiknas 2023 hendaknya dipandang sebagai momen refleksi bersama atas semua kebijakan pendidikan di tanah air, pendidikan kita mau dibawa kemana? Apalagi Pemilu sudah di depan mata, nanti ganti pemerintah ganti kebijakan lagi,” kata Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim dalam kesempatan yang sama.

Terkait kebijakan pendidikan nasional, P2G mendorong Pemerintah melakukan evaluasi secara komprehensif dan objektif terhadap seluruh Episode Merdeka Mengajar yang sudah masuk Episode ke-24 hingga saat ini.

“Kami pun menilai sejak dulu ganti Menteri pasti ganti kebijakan, jadi tidak ada kontinuitas dalam membangun pendidikan dan guru nasional,” ucap Satriwan.

Satriwan menyatakan jangan sampai perubahan menteri hanya menjadi penggantian merek kebijakan. Namun substansi dan inovasi yang dilakukan tetap sama saja.

“Jangan sampai klaim perubahan inovasi pendidikan yang terjadi malah involusi pendidikan,” sambung Satriwan.

Satriwan juga menyatakan P2G mendesak Kemdikbudristek menuntaskan Peta Jalan Pendidikan Nasional sebagai arah dan tujuan pembangunan pendidikan Indonesia jangka panjang.

Road map yang lahir dari pemikiran semua stakeholders secara partisipatif, objektif, dan transparan,” ujar Satriwan.

Baca juga artikel terkait HARDIKNAS 2023 atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan