Menuju konten utama

OSO Bantah Beli Jabatan Ketum Hanura Rp200 Juta dari Wiranto

Menurut OSO, penyerahan jabatan Ketum Hanura kepada dirinya pada 2016 berdasarkan pakta integritas untuk membawa Partai Hanura menjadi lebih baik.

OSO Bantah Beli Jabatan Ketum Hanura Rp200 Juta dari Wiranto
Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta Odang berpidato dalam musyawarah nasional (Munas) Hanura di Jakarta, Selasa (17/12/2019) malam. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

tirto.id - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang alias OSO membantah telah membeli Partai Hanura dari Wiranto senilai Rp200 miliar. OSO memastikan tak ada transaksi uang saat penyerahan jabatan ketua umum partai pada 2016.

"Waduh itu kasian pak wiranto kalau dituduh menjual partai itu enggak bener saya menolak itu karena tidak ada hal seperti itu. Yang ada kami punya komitmen untuk membesarkan Partai Hanura," kata OSO di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (18/12/2019).

Menurut OSO, penyerahan jabatan tersebut hanya dengan komitmen bersama dan pakta integritas untuk membawa Partai Hanura menjadi lebih baik.

Wiranto menyerahkan jabatan Ketua Umum Partai Hanura kepada OSO pada 2016 lantaran diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamaanan (Menko Polhukam).

Kabar jual beli Partai Hanura awalnya dikatakan Wiranto saat jumpa persnya di Hotlet Atlet Century Jakarta, Rabu (18/12/2019). Ia mengatakan beredar fitnah yang menyebut dirinya telah menjual partai yang didirikannya kepada OSO.

"Pada saat saya menyerahkan jabatan ketua umum dari saya ke OSO timbul isu, Pak Wiranto jual partai ini, Pak Wiranto dapat Rp 200 miliar, ampun deh besar sekali," kata Wiranto.

"Saya katakan di sini, demi Allah tidak sepeser pun saya terima duit dari OSO, bahkan saya larang kami minta uang dari OSO," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait MUNAS HANURA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan