tirto.id - Kondisi penuh tantangan selama pandemi COVID-19 membuka mata banyak orang tentang pentingnya literasi keuangan dan pengelolaan keuangan. Studi McKinsey yang dilakukan pada Mei 2020 menemukan konsumen Indonesia sangat khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan pengeluarannya di tengah pandemi ini.
Bahkan, kekhawatiran konsumen di Indonesia jauh lebih tinggi dari konsumen di Cina dan India. Lebih jauh, studi tersebut menemukan, sekitar separuh dari konsumen yang memiliki kekhawatiran dengan pekerjaannya, hanya memiliki tabungan kurang dari empat bulan biaya hidup mereka.
Survei tersebut juga menunjukan bahwa, kekhawatiran yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 menjadikan konsumen semakin ingin mengenal manajemen dan risiko-risiko keuangan.
“Pandemi COVID-19 ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan keuangan, tetapi juga meningkatkan ekspektasi masyarakat tentang produk dan layanan yang dapat dihadirkan oleh institusi keuangan, baik di tingkat individu sampai dengan pelaku usaha. Oleh karena itu, kami ingin menegaskan kembali komitmen Bank OCBC NISP dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat melalui produk, layanan dan program inovatif. Ini bukan sekadar inisiatif bisnis, melainkan tanggung jawab kami menjalankan responsible banking untuk mengajak masyarakat berdaya secara finansial,” jelas Ka Jit, Direktur Inovasi dan Strategi Bank OCBC NISP di Jakarta (9/3/2021).
Literasi Keuangan untuk Membantu Masyarakat Menjaga Kesehatan Keuangan
Salah satu fenomena yang terjadi di tengah pandemi adalah meningkatnya partisipasi investor retail di pasar modal, di mana hingga 10 Desember 2020 pertumbuhan SID tercatat sebesar 48,82%. Hal ini merupakan salah satu dampak positif dari pandemi COVID-19 di mana minat masyarakat untuk berinvestasi di saham semakin tinggi dan akan berkontribusi pada penguatan dan pertumbuhan pasar modal.
Di sisi lain, peningkatan investor ini harus diikuti dengan literasi keuangan yang baik agar perilaku investasi didasari oleh perencanaan keuangan yang tepat, pemahaman toleransi risiko dan jangka waktu investasi. Untuk mengedukasi masyarakat khususnya generasi muda akan produk investasi saham, Bank OCBC NISP secara rutin menyelenggarakan program #CuanBarengRachel yang mengangkat berbagai topik di antaranya bedah saham, kaleidoskop pasar modal 2020, dan prospek saham di tahun 2021.
Selain itu, di tengah berbagai keterbatasan interaksi fisik, Bank OCBC NISP berinovasi menggerakkan program Financial EducatiON untuk pelajar setingkat SMA, mahasiswa, dan guru dengan mengunakan boardgame secara online.
Program literasi keuangan digital lainnya adalah program diskusi atau workshop yang dikemas dalam konsep lifestyle yang erat dengan keseharian anak muda Indonesia dengan tajuk ‘Tidak Ada Yang Tak Bisa’ atau #TAYTB dalam berbagai format acara. Program rutin
#TATYB Live Talk berjalan setiap dua kali sepekan melalui akun Instagram resmi Bank OCBC NISP (@ocbc_nisp) yang membahas kondisi bisnis dan ekonomi terbaru, tips memaksimalkan solusi Banking from Home Bank OCBC NISP dan tips investasi.
Program lainnya adalah talk show #TAYTB Show yang kini telah disimak lebih dari 14 juta netizen. Tidak hanya itu, untuk pelaku usaha, Bank OCBC NISP menghadirkan kelas edukasi secara virtual yang dilakukan secara konsisten dua kali dalam satu bulan. #ONprenuership dan Wtalks (khusus untuk pengusaha perempuan ini menghadirkan berbagai tips membangun bisnis mulai dari peningkatan operasional, strategi marketing sampai pengelolaan keuangan.
Solusi Investasi dan Tabungan Berjangka pada Kondisi Pandemi
Selain soal literasi, akses terhadap layanan keuangan perbankan merupakan pelajaran penting dari pandemi COVID-19. Pembatasan mobilitas tentu membutuhkan solusi perbankan digital yang tidak hanya aman dan dapat diandalkan, tapi juga nyaman.
Bank OCBC NISP mengembangkan produk yang memudahkan masyarakat melakukan persiapan dana darurat dan investasi melalui solusi produk #SAVE20 dengan nominal yang terjangkau mulai dari Rp20.000 kapan saja, dimana saja melalui aplikasi mobile banking Bank OCBC NISP yakni ONe Mobile.
Nasabah dapat mengembangkan dana tersebut dalam bentuk tabungan berjangka maupun reksa dana. Berdasarkan data produk manajemen keuangan di Bank OCBC NISP, jika nasabah mulai menabung dan berinvestasi dengan nilai Rp20.000 secara konsisten setiap hari dimulai dari umur 20 tahun, maka nasabah tersebut dapat memperoleh Rp 3,7 Miliar di usia pensiunnya.3
Solusi Keuangan untuk Pelaku Usaha UMKM Perempuan
Selain untuk individu, Bank OCBC NISP juga menyediakan produk dan layanan untuk para pelaku usaha, baik berupa program edukasi melalui WTalks serta produk dan layanan untuk usaha Mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Dukungan Bank OCBC NISP pada perempuan wirausaha ini diperkuat dengan program #TAYTB Women Warriors (www.taytb.com/womenwarriors) yang menyediakan solusi yang lebih dari sekedar pembiayaan atau modal usaha, yakni mencakup:
1. Layanan perbankan yang memungkinkan pengusaha perempuan untuk mengatur keuangan baik pribadi dan bisnis dengan mudah, aman, kapan saja dan di mana saja.
2. Solusi keuangan dan non keuangan (beyond banking) untuk mendukung bisnis yang memungkinkan pengusaha perempuan mengembangkan dana pribadi maupun bisnisnya
3. Dukungan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas diri dengan membangun komunitas usaha, penyediaan program edukasi
“Menyambut usia kami yang ke-80 tahun di tahun 2021 ini, kami ingin menjadi teman seperjalanan bagi para generasi muda dan pelaku usaha dalam memulai kebiasaan baru yakni mengelola keuangan dengan produk-produk investasi mulai dari yang risiko rendah sampai yang memiliki risiko tinggi seperti saham. Kami percaya bahwa literasi dan inklusi keuangan harus dijalankan secara beriringan. Komitmen ini diwujudkan dengan konsistensi kami dalam menyelenggarakan program literasi dan inklusi keuangan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Terlebih di situasi yang masih menantang dan berubah, kami sudah mempersiapkan berbagai program edukasi dan meningkatkan akses terhadap produk dan layanan perbankan yang pruden didukung dengan digitalisasi untuk memberdayakan masyarakat dalam menjaga kesehatan keuangannya,” tutup Ka Jit.
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari