tirto.id - Pelatih Bayern Munchen, Niko Kovac menilai duel antara timnya melawan Heidenheim di perempat final DFB Pokal 2018/2019 pada Kamis (4/4/2019) sebagai laga yang "langka". Bagaimana tidak, sembilan gol tercipta selama 90 menit dengan situasi kedua tim kejar-mengejar. Namun Bayern akhirnya lolos ke semifinal.
"Ini pertandingan yang liar dan terbuka. Saya tidak suka itu. Saya tidak pernah melihat pertandingan seperti ini,” kata Kovac usai laga dikutip situs resmi Bayern Munchen.
Sebelum laga, Bayern diprediksi bisa menyingkirkan Heidenheim, tim dari Bundesliga.2 (Divisi Kedua Liga Jerman), dengan mudah. Prediksi tersebut tampaknya akan terbukti dengan mudah ketika Leon Goretzka mencetak gol pembuka di menit 12. Namun setelahnya, situasi berubah menjadi "neraka" bagi tuan rumah.
Kartu merah Niklas Sule dua menit setelah gol Goretzka membuat rencana Bayern berantakan. Lebih sulit lagi karena Heidenheim bisa bereaksi positif setelah lawan bermain dengan 10 orang. Dua gol Robert Glatzel dan Marc Schnatterer membawa tim tamu balik memimpin sampai 45 menit pertama selesai.
Perubahan yang dilakukan Kovac di jeda pertandingan dengan memasukkan Robert Lewandowski dan Kingsley Coman menjadi pembeda. Die Roten bisa membalikkan keadaan menjadi 4-2 sampai menit 65 lewat gol Thomas Muller, Lewandowski, dan Serge Gnabry. Tapi, Heidenheim tak menyerah.
Secara mengejutkan mereka bisa menyamakan skor lewat dua gol Glatzel sekaligus membuatnya mengemas hattrick di laga ini. Akan tetapi asa Heidenheim untuk membuat sejarah harus sirna ketika Lewandowski menentukan kemenangan Bayern di menit 84 lewat tendangan penalti.
“Kartu merah itu merusak rencana kami. Kami harus mengubah formasi menjadi 4-4-1 untuk memastikan keseimbangan dalam permainan tim. Ketika kedudukan menjadi 4-2, saya sempat marah karena para pemain tidak bisa menjaga [skor] itu," kata Kovac.
Sementara Heidenheim pantas bangga dengan perjuangan mereka kali ini. Datang dengan prediksi bakal dibantai, anak asuh Frank Schmidt malah memberikan perlawanan luar biasa terutama dalam posisi tertinggal 4-2 menjadi 4-4. Hanya, pada akhirnya, mereka tidak mampu mencetak gol kelima dan harus tereliminasi.
“Rencana kami adalah membuat Bayern dalam kesulitan. Niko menghabiskan jatah pergantian pemainnya di jeda dan kami tidak bisa mengatasi kualitas 10 pemain Bayern. Saya sangat sedih karena perjalanan kami selesai. Tapi ini laga yang menyenangkan dan luar biasa dari sudut pandang kami,” kata Schmidt.
“Kami hanya ingin memberikan yang terbaik dalam laga tadi. Empat gol ke gawang Bayern adalah hal yang luar biasa. Saya pikir jika kami bisa mencetak gol kelima, maka kami yang akan lolos. Meski kecewa, harus saya katakan bahwa apa yang kami lakukan tadi sungguh sensasional,” tambah kapten Schnatterer, dikutip situs resmi Heidenheim.
Keberhasilan ini membawa Bayern bisa menembus semifinal DFB Pokal dalam 10 musim beruntun. Sekarang mereka masih harus menanti lawan di semifinal yakni antara Hamburg, Leipzig, atau Werder Bremen.
Penulis: Wan Faizal
Editor: Fitra Firdaus