tirto.id - Produk baru berupa hijab untuk para atlet muslim segera diluncurkan Nike pada awal tahun depan. Langkah inovatif ini menjadikan Nike sebagai brand olahraga besar pertama yang membuat hijab yang dirancang khusus untuk kompetisi.
Penutup kepala yang ada di bawah brand “Pro Hijab” dirancang agar atlet bisa memakai hijab tanpa mengganggu penampilan. Dibuat dari bahan fleksibel yang ringan, hijab ini diperkirakan mulai dijual pada awal 2018, demikian yang dikutip dari Antara, Kamis (9/3/2017).
Baru-baru ini hijab jadi salah satu simbol budaya Islam yang paling terlihat di AS dan Eropa. Banyak perempuan menutup kepalanya dengan hijab sebagai tanda kesantunan.
Namun, beberapa kritikus melihatnya sebagai simbol penindasan perempuan. Dengan sensitivitas menyangkut imigrasi dan kekhawatiran ancaman dari Islam garis keras, hijab telah memicu penyerangan terhadap perempuan muslim.
Pada saat yang sama, hijab di tangan Nike telah menjadi simbol keberagaman yang dipegang perusahaan itu.
Sebelumnya, para atlet muslim sempat mengunjungi markas besar Nike di Beaverton, Oregon, di luar Portland. Mereka mengeluh soal kesulitan memakai hijab saat berkompetisi.
Menurut Nike, perusahaan itu berkonsultasi pada atlet perempuan muslim dari seluruh dunia, termasuk pelari dan atlet sepeda dari Timur Tengah, dalam merancang hijab tersebut.
Selain Nike, perusahaan lain juga mulai menjual hijab untuk para atlet muslim.
Tahun lalu, perusahaan busana olahraga Denmark Hummel membuat baju pemain bola lengkap dengan hijab untuk tim sepak bola perempuan Afganistan.
Atlet muslim non profesional telah menggunakan hijab atletik dari perusahaan yang lebih kecil dari Nike.
Namun, langkah Nike bisa membuat semakin banyak muslim yang menggeluti olahraga tanpa khawatir, kata atlet angkat beban dari UEA Amna Al Haddad yang disponsori Nike dan salah satu orang yang memberi konsultasi “Pro Hijab”.
“[Itu akan] mendorong generasi baru untuk jadi olahragawan tanpa merasa ada pembatasan karena alasan kesantunan ataupun aturan busana yang menutup aurat,” kata Haddad.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari