tirto.id - Sholat iftitah merupakan sholat sunnah yang termasuk dalam ibadah qiyamul lail di bulan Ramadhan. Berdasarkan teladan Nabi Muhammad SAW, sebelum mengerjakan ibadah shalat malam, beliau memulainya dengan menunaikan 2 rakaat shalat fititah. Berikut ini tata cara sholat iftitah 2 rakaat sebelum tarawih di bulan Ramadhan.
Salat iftitah merupakan ibadah yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW sebelum mengerjakan tarawih. Kesunahan dari pelaksanaan salat iftitah dijelaskan dalam hadis riwayat Aisyah RA bahwa ia berkata:
“Rasulullah SAW apabila akan melaksanakan salat lail, beliau memulai [membuka] salatnya dengan [salat] dua rakaat yang ringan-ringan,” (H.R. Muslim).
Kesunahan salat iftitah juga dijelaskan dalam hadis lain riwayat Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang dari kamu akan melakukan salat lail, hendaklah memulai salatnya dengan dua rakaat yang ringan-ringan,” (H.R. Muslim).
Salat iftitah kerap dikenal dengan nama salat khafifatain. Salat ini dilaksanakan Rasulullah SAW sebanyak 2 rakaat sebelum memulai salat tarawih. Hal ini dijelaskan secara gamblang dalam hadis dari jalur Zaid bin Khalid al-Juhany bahwa ia berkata:
“Aku benar-benar mengamati salat Rasulullah SAW pada malam ini. Beliau salat 2 rakaat khafifatain, lalu beliau salat 2 rakaat panjang-panjang, kemudian salat 2 rakaat yang kurang panjang dari salat sebelumnya, lalu beliau salat lagi 2 rakaat yang kurang lagi dari salat sebelumnya, kemudian salat 2 rakaat yang kurang lagi dari salat sebelumnya, lalu beliau salat lagi 2 rakaat yang kurang lagi dari salat sebelumnya, dan beliau melakukan witir (1 raka’at). Demikianlah (salat) tiga belas raka’at," (H.R. Muslim).
Tata Cara Sholat Iftitah 2 Rakaat Sebelum Tarawih di Bulan Ramadhan
Salat iftitah dikerjakan sebanyak 2 rakaat dan tata caranya sama dengan salat sunah pada umumnya.
Berikut ini tata cara salat iftitah 2 rakaat sebelum mengerjakan salat tarawih pada Ramadan lengkap.
1. Mengucapkan niat salat iftitah 2 rakaat sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ الافتتاح رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: "Ushalli sunnatal iftitahi rak’ataini mustaqbilal kiblati lillahi ta’ala"
Artinya: “Aku niat salat sunah pembukaan dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala.”
2. Membaca niat di dalam hati ketika takbiratul ihram. Kemudian, membaca doa iftitah pendek berikut:
سُبْحَانَ اللهِ ذِى الْمَلَكُوْتِ وَالْجَبَرُوْتِ وَالْكِبْرِيَاء وَالْعَظَمَةِ
Bacaan latinnya: "Subhanallah dzil malakuti wal jabaruti wal kibriya-i wal- ‘adzamah"
Artinya: "Maha Suci Allah, penguasa para malaikat, pemilik kebesaran, keagungan, dan kekuasaan tiada batasnya"
Dalil pembacaan doa iftitah di atas dicontohkan oleh nabi sebagaimana termuat dalam hadis Hudzaifah bin Yaman, ia berkata:
“Aku pernah mendatangi Nabi saw pada suatu malam. Beliau mengambil wudlu kemudian salat, lalu aku menghampirinya dan berdiri di sebelah kirinya. Lalu, aku ditempatkan di sebelah kanannya, kemudian beliau bertakbir dan membaca: Subha-nallah dzil malakuti wal-jabaruti wal-kibriya-i wal-‘adzamah,” (H.R. Thabrani)
3. Membaca surah Al-Fatihah, kemudian membaca salah satu sura dalam Al Qur'an
4. Rukuk
5. Itidal
6. Sujud pertama
7. Duduk di antara dua sujud
8. Sujud kedua
9. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua
10. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua
11. Melakukan hal yang sama seperti rakaat pertama (mulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua)
12. Duduk tasyahud akhir dan mengucap salam pada akhir rakaat kedua.
13. Kemudian, kembali berdiri untuk melaksanakan salat tarawih.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi