tirto.id - Proses penentuan calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019 masih terus berlangsung hingga Rabu malam (8/8/2018).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, hingga sekitar pukul 22.00 WIB, Rabu malam, daftar kandidat cawapres mengerucut pada dua nama.
“Sampai tadi ada dua nama, AHY [Agus Harimurti Yudhoyono] dan Sandiaga [Wakil Gubernur DKI Jakarta],” kata Muzani di rumah Prabowo, jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Rabu malam.
Menurut dia, dua nama tersebut sedang dikonsultasikan ke semua partai politik yang akan berkoalisi dengan Gerindra untuk mendukung Prabowo, yakni PKS, PAN dan Demokrat.
“Dari [Rabu] pagi sampai malam ini dikonsultasikan,” kata Muzani.
Sekjen Gerindra Bantah Tuduhan Akun Andi Arief
Ahmad Muzani juga membantah cuitan politikus Partai Demokrat, Andi Arief bahwa Prabowo sudah memilih Sandiaga Uno sebagai cawapres pendampingnya.
“Kalau itu betul Sandi, kan belum didaftarkan [ke KPU]. Masih ada cerita dua hari ini [sampai 10 Agustus],” kata Muzani.
Dia juga enggan menanggapi tuduhan yang disampaikan akun @AndiArief bahwa Prabowo memilih Sandiaga karena alasan uang.
“Saya belum tahu,” kata Muzani soal cuitan Andi Arief. “Saya belum baca.”
Mengenai cuitan @AndiArief bahwa Partai Demokrat menolak rencana kedatangan Prabowo ke rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada malam ini, Muzani menyatakan hal itu tidak benar. Menurut dia, peluang Gerindra berkoalisi dengan Demokrat juga tetap terbuka.
"Pertemuan pak Prabowo dan SBY kemarin siang. Malam ini belum ada rencana [pertemuan]," kata Muzani.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom