tirto.id -
"Dalam perbincangan di dalam pengurus partai memang kami bikin polling secara internal. Yang hasilnya 90 persen menginginkan adanya Koalisi Alternatif. Salah satu nama yang kami anggap kapabel, baik secara elektabilitas dan pengalaman salah satunya kepemimpinan Pak JK yang pernah bersama sama Pak SBY juga Saat Ini menjadi Wapres Jokowi," kata Imelda saat dihubungi, Senin (2/7/2018).
Imelda mengunggah foto JK dan AHY dalam akun Instagram pribadinya pada Minggu (1/7/2018) kemarin. Dalam unggahan tersebut, ia menyebut JK-AHY sebagai pasangan capres-cawapres 2019.
Meski begitu, Imelda menyatakan, polling tersebut belum menjadi keputusan resmi partainya. Pasalnya, kata dia, keputusan dukungan di Pilpres 2019 akan ditentukan oleh Majelis Tinggi Demokrat.
"Belum ada keputusan Majelis Tinggi Partai," kata Imelda.
Lebih lanjut, dalam hal ini, Imelda menekankan partainya memang sedang berusaha membangun poros alternatif di Pilpres 2019 sebagai jalan tengah di antara poros Jokowi dan Prabowo yang terbentuk pada Pilpres 2014.
"Rakyat butuh “hope” apalagi situasi ekonomi sulit saat Ini dan kombinasi pasangan ini bisa saling melengkapi," kata Imelda.
Munculnya wacana JK-AHY ini seperti menjawab maksud di balik pertemuan JK dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 25 Juni lalu, di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka melakukan pertemuan selama kurang lebih satu jam.
Saat itu, keduanya mengaku tidak membicarakan politik. Setelah pertemuan, JK mengaku kepada wartawan tidak membahas politik dengan SBY. Ia menyatakan pertemuan tersebut hanya sebatas silaturahmi dan hanya berbincang perkara kondisi keluarga keduanya.
"Enggak (bicara Pilkada). Sudah telat kalau bicara (pilkada) sekarang. (Bicara pilpres) Masih jauh," kata JK.
Hal yang sama juga disampaikan SBY. Menurutnya, keduanya hanya bertukar kabar masing-masing dan saling bergurau perihal jumlah cucu. "Kami (ketemu) pasca makan malam, jadi makan-makanan Lebaran kecil-kecil, teh sama kopi," kata SBY.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yandri Daniel Damaledo