Menuju konten utama

MRT Jakarta Tak Gratis Mulai 1 April 2019, Ada 2 Metode Pembayaran

MRT Jakarta mulai berbayar pada 1 April 2019. Untuk sementara, pengguna sarana transportasi ini bisa membayar tiket dengan dua metode. 

MRT Jakarta Tak Gratis Mulai 1 April 2019, Ada 2 Metode Pembayaran
Penumpang menaiki kereta MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa (26/3/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pd.

tirto.id - Layanan MRT Jakarta tidak lagi gratis mulai Senin besok, 1 April 2019. Masyarakat pengguna

transportasi Moda Raya Terpadu tersebut akan dikenakan biaya mulai hari itu.

Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan PT MRT Jakarta, Muhamad Kamaludin menyatakan MRT Jakarta juga akan beroperasi sejak pukul 05.30 WIB hingga pukul 22.01 WIB, mulai Senin besok.

"Mulai 1 April 2019, MRT sudah mulai berbayar dan akan beroperasi hampir 17 jam," kata Kamaludin di Jakarta, Minggu (31/3/2019) seperti dilansir Antara.

Dia menjelaskan, kereta MRT pertama akan berangkat dari Stasiun Lebak Bulus pada 05.30 WIB. Sementara kereta MRT terakhir berangkat dari Stasiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus pukul 22.01 WIB.

Menurut Kamaludin ada dua jenis metode pembayaran yang bisa dipakai oleh masyarakat pengguna MRT Jakarta.

Pertama, pembayaran dengan kartu MRT Jakarta Jelajah Single Trip. Karti ini dapat diperoleh di mesin tiket otomatis (ticket vending machine) atau loket tiket (ticket sales office) yang ada di seluruh Stasiun MRT Jakarta.

Kedua, pembayaran dengan sejumlah jenis kartu Uang Elektronik Bank. Kartu-kartu e-Money itu ialah JakLingko, E-Money (Bank Mandiri), Brizzi (Bank BRI), Tap Cash (Bank BNI), Flazz (Bank BCA), dan JakartaOne (Bank DKI). Kartu-kartu itu dapat diperoleh di masing-masing bank tersebut.

"Adapun Kartu MRT Jakarta Jelajah Multi Trip, belum diperjualbelikan karena [sekarang masih] dalam proses perizinan," ujar Kamaludin.

Pemprov DKI Jakarta menetapkan tarif MRT rata-rata Rp10 ribu per kilometer. Tarif termurah yang dibayar penumpang ialah Rp3.000 sementara yang termahal pada jalur tahap I ini ialah Rp14.000.

Sebelumnya, MRT Jakarta digratiskan saat fase uji coba publik pada 4 hari awal pengoperasian sarana transportasi publik baru tersebut, yakni 25-28 Maret 2019.

Pada periode bebas biaya itu, jumlah penumpang Ratangga (nama resmi kereta MRT) telah mencapai 332.184 orang atau rata-rata 83.046 penumpang/hari. Angka itu melebihi target 65.000 penumpang per hari selama periode gratis.

Data PT MRT Jakarta mencatat, lalu lintas penumpang terbanyak tercatat di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, dan kemudian di Stasiun Lebak Bulus.

MRT Jakarta untuk sementara melayani rute Lebak Bulus hingga Bundaran HI yang merupakan jalur fase I dalam koridor Selatan ke Utara (berakhir di Kota Tua Jakarta) dengan 13 stasiun di dalamnya.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar menyatakan, mulai 1 April 2019, ada tujuh rangkaian kereta MRT yang dioperasikan dan satu lagi untuk cadangan. Waktu jeda keberangkatan setiap rangkaian kereta adalah 10 menit.

PT MRT Jakarta juga berencara menambah jumlah rangkaian kereta yang beroperasi menjadi 14 unit mulai 1 Mei mendatang. Dengan penambahan itu, waktu operasi MRT Jakarta akan lebih panjang, yakni mulai pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB setiap hari.

“Tiket yang bisa digunakan adalah [kartu] single trip ticket atau tiket harian dengan satu tiket pengetapan masuk dan pengetapan keluar, bisa dikembalikan langsung dan mengambil deposit Rp15 ribu atau bisa dipergunakan kembali selama tujuh hari ke depan dengan melakukan top up perjalanan di mesin penjual tiket,” kata William.

“Tiket berupa kartu uang elektronik yang dikeluarkan oleh bank juga bisa dipergunakan.”

Baca juga artikel terkait MRT JAKARTA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH