Menuju konten utama

Moeldoko Ungkap Alasan Kelompok MIT Sulit Ditumpas

Setidaknya ada dua faktor; medan berat dengan gunung yang berlapis serta masyarakat yang tinggal berjauhan sehingga perlindungan terhadap warga terbatas.

Moeldoko Ungkap Alasan Kelompok MIT Sulit Ditumpas
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Senin (29/6/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.

tirto.id - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai penyelesaian kelompok teror Mujahid Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah tidak mudah.

Menurut Moeldoko, ada sejumlah faktor penyebab kesulitan penumpasan MIT. Pertama, kondisi geografis daerah MIT merupakan medan berat, yakni gunung berlapis-lapis dan hutan lebat.

Kemudian, masyarakat yang tinggal juga saling berjauhan. Keadaan ini membuat kepolisian terbatas dalam melindungi rakyat di tengah wilayah operasi MIT.

"Kalau kita gambarkan di sini mungkin kok, susah amat sih enggak bisa diberesin, tapi kalau teman-teman melihat medannya di sana yang gunungnya itu berlapis-lapis seperti itu memang tidak mudah, apalagi mereka dalam jumlah yang kecil," kata Moeldoko di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/12/2020).

Moeldoko menceritakan pengalaman saat upaya penumpasan MIT di saat menjabat sebagai Panglima TNI. Kala itu, ia meminta izin kepada Presiden SBY untuk menggerakkan personel untuk latihan langsung di Poso. Akhirnya, pasukan MIT kesulitan bergerak dan Polisi berhasil menangkap para pelaku.

Moeldoko menuturkan, kelompok MIT bisa berbaur dengan masyarakat karena berjumlah sedikit. Mereka pun punya kelebihan karena memahami daerah teror sehingga mempersulit penanganan MIT. Oleh karena itu, menurut Moeldoko, penumpasan MIT perlu melibatkan TNI.

"Tapi panglima sudah menyiapkan pasukan khusus untuk menghadapi itu," kata Moeldoko.

Kelompok MIT kembali menjadi sorotan setelah membunuh 4 orang yang merupakan satu keluarga dari daerah Lembatonga, Sigi, Sulawesi Tengah. Korban ada yang dibakar hingga kepala ditebas oleh kelompok yang kini dipimpin Ali Kalora itu.

Presiden Jokowi mengutuk aksi terorisme MIT dan menyebut pembunuhan tersebut sebagai aksi provokasi.

"Tindakan yang biadab itu jelas bertujuan untuk menciptakan provokasi dan teror di tengah masyarakat yang ingin merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/11/2020).

Jokowi mengatakan, kejadian penembakan sebagai tragedi kemanusiaan. Ia pun secara pribadi mengucapkan duka cita kepada keluarga korban dan berjanji memberikan bantuan kepada korban.

Jokowi juga telah menginstruksikan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk mengusut tuntas jaringan pelaku teror. Ia pun juga meminta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk waspada serangan teror lanjutan. Ia menekankan, "Sekali lagi, saya tegaskan bahwa tidak ada tempat di tanah air kita ini bagi terorisme," tandas Jokowi.

Baca juga artikel terkait TERORISME atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri