Menuju konten utama

Model Atap Rumah Berdasarkan Bentuk Dasar dan Kemiringannya

Berikut beberapa model dan jenis atap rumah berdasarkan bentuk dasar serta kemiringannya.

Model Atap Rumah Berdasarkan Bentuk Dasar dan Kemiringannya
buruh mengerjakan pembangunan rumah bersubsidi di salah satu perumahan di ungaran timur, kabupaten semarang, jawa tengah, senin (29/2). real estate indonesia (rei) menargetkan pada 2016 dapat membangun rumah bersubsidi sebanyak 240.000 unnit atau meningkat dibandingkan jumlah yang dibangun pada 2015 sekitar 164.360 unit rumah bersubsidi. antara foto/aditya pradana putra/foc/16.

tirto.id - Bentuk atap rumah terdiri dari beberapa jenis, mulai dari atap pelana, perisai, hingga kerucut. Di samping itu, bentuk atap ini juga bisa dibedakan berdasarkan kemiringannya, yakni atap datar dan atap miring.

Atap merupakan bagian penting dalam pembangunan sebuah rumah. Atap berfungsi sebagai pelindung seluruh ruangan dari kotoran, debu, angin, panas, hujan, dan lain sebagainya.

Pemilihan bentuk atap sangat penting karena akan berpengaruh terhadap kenyamanan dan keamanan dari bangunan rumah itu sendiri. Bisa dibilang, atap merupakan mahkota dari sebuah bangunan.

Sebagai mahkota, bentuk dan jenis atap yang digunakan harus sesuai dengan konstruksi secara keseluruhan. Saat memilih atap rumah, Anda juga mesti mempertimbangkan faktor iklim dan biaya. Beberapa indikator tersebut memungkinkan bangunan terhindar dari berbagai risiko, termasuk kebocoran, kekuatan, dan kenyamanan,

Kebocoran saat hujan misalnya, tentu akan membuat penghuni rumah menjadi tidak nyaman. Barang di dalam rumah berisiko rusak sehingga membuat pemilik rumah mesti mengeluarkan biaya lain untuk memperbaiki kerusakan. Hal tersebut berpotensi terjadi akibat kesalahan di awal pembangunan, terutama pemilihan atap yang tidak tepat.

Secara umum, terdapat dua komponen utama penyusun atap meliputi struktur atap dan penutup atap. Struktur atap terdiri dari kuda-kuda atap dan rangka atap, yang biasanya terbuat dari kayu atau baja. Sementara itu, penutup atap bisa terbuat dari genteng, sirap, asbes, atau polikarbonat.

Jenis Atap Rumah Berdasarkan Bentuk Dasarnya

Berikut adalah bentuk-bentuk atap rumah berdasarkan bentuk dasarnya.

1. Atap Pelana

Atap pelana merupakan jenis atap yang paling sederhana, berbentuk segitiga dengan nok berada di bagian tengah. Air hujan yang turun akan dibuang ke arah depan dan belakang, atau ke arah samping kanan dan samping kiri rumah.

Atap jenis ini memiliki risiko kebocoran paling kecil karena tidak memiliki jurai dan sambungan nok. Namun, dari segi penampilan, atap pelana dinilai kurang menarik dibanding jenis atap yang lain. Meski begitu, banyak rumah tipe sederhana yang menggunakan atap ini sebagai pilihan karena proses pengerjaan lebih cepat dan bahannya relatif lebih murah.

2. Atap Perisai

Atap perisai bisa dibilang merupakan model penyempurnaan dari atap pelana dengan tambahan dua bidang atap miring yang berbentuk segitiga pada ujung akhir atap bangunan. Atap ini membutuhkan lebih banyak bahan dalam pemasangannya seperti kayu, genteng, dan nok.

Risiko kebocoran dari model ini lebih besar daripada atap pelana. Kebocoran sering terjadi pada sambungan nok. Namun, dari segi keindahan atap jenis ini relatif lebih bagus daripada atap pelana.

3. Atap Kerucut

Dalam pengerjaannya, membutuhkan banyak bahan struktur dan penutup atap serta proses yang lebih lama dan rumit. Namun demikian, keindahan bentuk atap ini lebih baik dari model atap lainnya. Namun, atap ini agak susah atau berisiko dari segi perawatannya sehingga perlu kehati-hatian karena atap Kerucut memiliki tingkat kemiringan yang sangat besar yaitu di atas 30°.

4. Atap gabungan model

Bentuk atap yang kerap ditemui di banyak bangunan rumah zaman sekarang merupakan hasil penggabungan dari tiga model atap yang sudah disebutkan di atas. Contohnya, bangunan induk sebuah rumah memakai bentuk atap perisai atau kerucut, sementara bagian teras menggunakan atap pelana.

Selain dari segi keindahan lebih bagus, pemilihan atap gabungan ini juga mempertimbangkan faktor kecocokan. Sebab, bentuk dasar bangunan secara keseluruhan memang tidak memungkinkan jika hanya menggunakan satu model atap. Namun, proses pemasangan bentuk atap campuran ini cenderung lebih lama dan membutuhkan bahan yang jauh lebih banyak.

Jenis Atap Rumah Berdasarkan Kemiringannya

Berikut ini bentuk-bentuk atap rumah berdasarkan kemiringannya.

1. Atap datar

Atap datar memiliki kemiringan rata-rata 60 derajat. Bahan yang digunakan untuk jenis atap ini adalah asbes, fiber gelombang, seng gelombang, polikarbonat, dan dak beton.

Atap datar biasanya dipakai untuk teras, garasi, atau tempat jemuran. Meskipun jangka waktu pengerjaannya cepat dan biayanya murah, ruangan di bawahnya akan terasa lebih panas karena ketinggian atapnya cukup rendah, yakni kurang dari 3 meter.

2. Atap miring

Kemiringan dari atap miring adalah di atas 20 derajat. Material yang digunakan cenderung lebih banyak seperti genteng tanah liat, sirap, genteng metal, dan lain sebagainya.

Proses pengerjaan atap miring pun lebih sulit dibandingkan atap datar. Kelebihan dari atap ini adalah suhu ruangan di bawahnya lebih dingin.

Baca juga artikel terkait RAGAM DAN HIBURAN atau tulisan lainnya dari Yasinta Arum Rismawati

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Yasinta Arum Rismawati
Penulis: Yasinta Arum Rismawati
Editor: Fadli Nasrudin