Menuju konten utama

Cara Mengatasi Tembok Lembab dan Basah Akibat Rembes Air Hujan

Tembok rembes menjadi salah satu masalah rutinan yang dialami, terutama saat memasuki musim hujan. Berikut cara mengatasi dinding rembes akibat air hujan.

Cara Mengatasi Tembok Lembab dan Basah Akibat Rembes Air Hujan
Ilustrasi Dinding Berjamur. foto/Istockphoto

tirto.id - Musim hujan di Indonesia tengah berada di puncaknya. Hal ini diketahui melalui informasi yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Di laman resminya tercatat bahwa puncak musim hujan tahun ini di sebagian besar wilayah Indonesia, sekitar 295 zona musim (ZOM), diprakirakan terjadi pada Desember 2022.

Pada musim penghujan, tembok memiliki risiko tinggi untuk rembes karena air hujan. Akibatnya, dinding menjadi lembap dan basa. Pada gilirannya hal itu akan membuat dinding rusak, catnya mengelupas, sehingga rumah tak lagi elok dipandang. Selain pada tembok, rembes juga bisa terjadi di lantai dan pondasi rumah.

Rembes biasanya diakibatkan kejadian alami yang terjadi di luar properti. Sumber intrusinya seringkali berasal dari kekurangan atau cacat pada bangunan. Sebelum melakukan perbaikan, Anda harus menemukan terlebih dahulu asal mula rembesan serta penyebabnya.

Pasalnya, selain karena air hujan, rembes juga bisa terjadi karena kebocoran dari pemasangan pipa dinding. Itu akan mengakibatkan semen rusak sehingga pipa yang bocor tersebut harus ditambal.

Bagian rumah yang lembap akibat rembesan air harus diperbaiki secepatnya. Jika terus dibiarkan, bukan hanya berefek pada properti, tinggal di bangunan dengan dinding lembap dalam jangka waktu lama juga bisa mempengaruhi kesehatan penghuninya.

Cara Mengatasi Dinding Rembes Akibat Air Hujan

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah tembok rumah rembes akibat air hujan.

1. Merancang Atap dengan Baik

Sebelum membangun rumah, bangunan harus dirancang dengan baik terutama pada bagian atapnya. Atap didesain secara struktural dengan agar fungsinya sebagai penahan air bisa optimal. Selain itu, atap yang disusun dengan baik akan memaksimalkan fungsi drainase yang memadai untuk menghindari genangan air.

Jika atap dipasang menggunakan mesin, anda mesti hati-hati agar getarannya tidak merusak integritas bahan waterproofing.

2. Menggunakan Pelapis Anti Air di Interior

Pada tembok bagian dalam, pelapis anti air (waterproofing) sebaiknya digunakan untuk membuat dinding menjadi kedap air. Produk ini mengandung semen Portland atau bahan kristal yang merekat ke dinding.

Sebelum mengaplikasikan pelapis anti air, Anda disarankan untuk menggunakan acian kedap air. Jika sudah, bisa ditimpa dengan waterproofing dan dicat dengan cat bangunan berkualitas.

3. Perbaiki Plesteran

Jika rumah sudah terlanjur dibangun dengan konstruksi yang salah, Anda bisa menghentikan rembes dengan cara memperbaiki plesteran.

Caranya, kikis bagian cat yang rusak sampai terlihat plesterannya. Setelah itu, ganti plesteran yang lama dengan plesteran trasram. Plesteran jenis ini punya komposisi semen yang lebih banyak dibandingkan yang biasa dipakai.

4. Tambal Pipa yang Bocor

Cara keempat dilakukan hanya bila rembes terjadi akibat pipa bocor, bukan karena air hujan. Sebelum melakukan penambalan, anda mesti membuka beberapa celah di sekitar pipa yang terdapat di dinding.

Serangkaian port plastik kecil ditempatkan di sekitar pipa dan ditahan dengan mortar tahan air yang tidak menyusut. Setelah permukaan tambalan mengering, resin epoksi atau uretana disuntikkan untuk mengisi kekosongan.

5. Waterproofing Injeksi

Waterproofing injeksi dapat menjadi pilihan terakhir apabila terjadi rembes pada tanah, terutama jika rembesnya sudah parah. Cara ini mampu menghalangi air dari bawah untuk naik ke atas.

Baca juga artikel terkait RAGAM DAN HIBURAN atau tulisan lainnya dari Nisa Hayyu Rahmia

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Nisa Hayyu Rahmia
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Fadli Nasrudin