Menuju konten utama

Standar Kualitas Batu Bata Sesuai SNI, Ukuran, & Tips Memilihnya

Berikut standar kualitas batu bata sesuai SNI, ukuran, karakteristik, dan tips memilihnya.

Standar Kualitas Batu Bata Sesuai SNI, Ukuran, & Tips Memilihnya
Ilustrasi Membangun Rumah. foto/IStockphoto

tirto.id - Batu bata merupakan salah satu bahan yang dipakai dalam pembuatan dinding konstruksi. Namun, tidak semua produk yang beredar di pasaran sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Oleh karenanya, penting untuk mengenali karakter, fungsi, dan bahan penyusun bata sebelum merencanakan pembangunan rumah.

Berdasarkan SNI-2094-1991, definisi batu bata adalah unsur bahan bangunan yang digunakan untuk pembuatan konstruksi bangunan. Dalam proses pembuatannya, bata berasal dari tanah dengan atau tanpa campuran bahan lain, lalu dibakar pada suhu yang cukup tinggi hingga tidak dapat hancur lagi bila direndam air.

Proses pembuatan bata terdiri dari beberapa tahapan meliputi penggalian bahan mentah, pengolahan bahan, pembentukan, pengeringan, pembakaran, pendinginan, dan pemilihan (seleksi).

Saat memasuki proses pembakaran, produsen batu bata mesti memperhatikan setiap tahapan dengan tepat. Tahap pembakaran pertama adalah penguapan, yaitu pengeluaran air pembentuk, terjadi pada suhu kira-kira 120 derajat celsius.

Tahap kedua adalah proses oksidasi, yakni pembakaran sisa-sisa karbon yang terdapat di dalam tanah liat. Tahap ini berlangsung pada suhu 650 hingga 800 derajat celsius.

Saat menginjak suhu 920 hingga 1020 derajat celsius, artinya, proses pembakaran telah memasuki tahap pembakaran penuh. Pada fase ini akan terjadi sintering dan membuat bata menjadi lebih padat.

Sementara itu, tahapan terakhir dari proses pembakaran adalah penahanan temperatur selama 1-2 jam. Fase ini dilakukan agar bata yang dihasilkan bisa lebih kokoh dan tidak mudah pecah.

Kualitas dan Ukuran Batu Bata Sesuai SNI

Secara umum, batu bata punya kemampuan menahan panas dan tergolong sebagai isolator panas. Isolator adalah benda atau zat yang sulit mengantarkan panas. Hal itu membuat bagian dalam rumah, yang memakai dinding batu bata, akan terasa lebih sejuk.

Meski begitu, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan saat ingin memakai batu bata sebagai bahan pembentuk dinding rumah. Itu dilakukan agar bangunan rumah dapat berdiri dengan kokoh dan membuat penghuninya lebih nyaman.

Berikut ini karakter batu bata yang sesuai dengan SNI 15-2094-2000.

1. Bentuk standar batu bata

Bentuk standar bata ialah prisma persegi panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaan rata dan tidak retak-retak.

2. Ukuran batu bata

Terdapat 6 tipe batu bata yang diatur dalam SNI 15-2094-2000. Berikut ini tabel spesifikasi ukuran batu bata yang sesuai standar.

Modul Tebal (mm) Lebar (mm) Panjang (mm)
M-5a 65 90 190
M-5b 65 100 190
M-6a 52 110 230
M-6b 55 110 230
M-6c 70 110 230
M-6d 80 110 230

3. Kelas batu bata

Bata dibagi menjadi 6 kelas kekuatan, sesuatu kekuatan tekannya. Keenam tingkatan kualitas itu yaitu kelas 25, kelas 50, kelas 150, kelas 200 dan kelas 250.

4. Bata tidak boleh mengandung garam

Batu bata standar yang boleh dipakai adalah batu bata dengan kandungan garam yang minim. Itu dapat diukur dari tampilan luar batu bata itu sendiri.

Jika kurang dari 50 persen permukaannya tertutupi oleh bercak putih, bata tersebut masih tergolong aman.

Akan tetapi, jika bercak putih tersebut menutupi lebih dari 50 persen permukaan bata, ada kemungkinan membahayakan alias mudah rusak.

Tips Saat Membeli Batu Bata

Berdasarkan arsip Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul, ada beberapa tips saat anda hendak membeli batu bata.

1. Belilah batu bata dari daerah yang terkenal punya kualitas tanah bagus. Biasanya, wilayah yang punya kualitas tanah mumpuni, akan menghasilkan bata yang berkualitas. Sebab, dalam proses pembuatannya, tanah yang dipakai tentu diambil dari wilayah sekitar.

2. Setelah membeli, sebaiknya dilakukan pengecekan kualitas. Anda tidak perlu menerapkan tes kualitas itu terhadap semua bata yang dibeli. Cukup ambil beberapa sampel secara acak untuk mengambil kesimpulan kualitas yang mencakup keseluruhan bata.

3. Apabila memang terlanjur membeli atau bahkan sudah terpasang batu bata yang kualitasnya kurang bagus, anda tidak perlu terlalu khawatir. Untuk menyikapi hal itu, anda bisa memperkuat komponen bangunan yang lain, salah satunya adalah beton.

Beberapa hal yang mesti anda perhatikan adalah kualitas wujud beton, kualitas besi tulangan penyusun, cara pembuatan, serta jangan lupa perawatannya.

Baca juga artikel terkait RAGAM DAN HIBURAN atau tulisan lainnya dari Muhammad Fadli Nasrudin Alkof

tirto.id - Teknologi
Penulis: Muhammad Fadli Nasrudin Alkof
Editor: Addi M Idhom