Menuju konten utama

Miliarder Kuasai 82% Kekayaan Dunia, Oxfam: Gagalnya Sistem Ekonomi

Meningkatnya pendapatan para CEO atau orang kaya di dunia karena para pemimpin perusahaan atau pemegang saham kerap mengorbankan gaji dan kondisi para pekerja.

Miliarder Kuasai 82% Kekayaan Dunia, Oxfam: Gagalnya Sistem Ekonomi
(Ilustrasi) Filantropi dan pendiri Microsoft Corporation Bill Gates dan pendiri Virgin Group, tokoh pengusaha Inggris, Sir Richard Branson meninggalkan Elysee Palace setelah pertemuan para filantropi sebagai bagian dari One Planet Summit di Paris, Prancis, Selasa (12/12/2017). ANTARA FOTO/REUTERS/Christophe Archambault

tirto.id - Satu persen penduduk dunia yang merupakan orang-orang terkaya menguasai 82 persen dari total kekayaan dunia tahun lalu. Sementara 3,7 miliar warga miskin di dunia tak mengalami peningkatan kekayaan, menurut laporan Oxfam bertajuk 'Reward Work, Not Wealth.'

Laporan itu menunjukkan bagaimana ekonomi global memungkinkan elit kaya untuk mengumpulkan kekayaan besar sementara ratusan juta orang berjuang untuk keluar dari kemiskinan.

Kekayaan orang kaya dunia terus meningkat sebesar 13 persen setiap tahun atau enam kali lebih cepat dibandingkan kelompok pekerja dengan upah kecil yang meningkat rata-rata 2 persen setiap tahun.

Para CEO dari merek fashion terkenal hanya membutuhkan empat hari untuk memperoleh upah yang setara dengan pendapatan seumur hidup pekerja garmen Bangladesh.

Di AS, seorang CEO hanya membutuhkan satu hari untuk memperoleh pendapatan yang setara dengan upah pekerja biasa selama setahun.

Menurut laporan Oxfam, meningkatnya pendapatan para CEO atau orang kaya di dunia karena para pemimpin perusahaan atau pemegang saham kerap mengorbankan gaji dan kondisi para pekerja.

"Ledakan miliarder bukanlah pertanda ekonomi yang berkembang namun merupakan gejala dari sistem ekonomi yang gagal. Orang-orang yang membuat pakaian kami, merakit telepon kami dan menyediakan makanan kami dieksploitasi untuk memastikan persediaan barang murah, dan meningkatkan keuntungan perusahaan dan investor miliarder,' ujar Winnie Byanyima, Direktur Eksekutif Oxfam International.

Oleh sebab itu, Oxfam meminta pemerintah untuk memastikan ekonomi dunia dapat bekerja bagi semua orang dan bukan hanya untuk orang-orang tertentu. Lebih lanjut, pemerintah diminta untuk memastikan semua pekerja menerima upah yang memungkinkan mereka memiliki kualitas hidup yang layak.

Hasil survei global terbaru yang dilakukan Oxfam juga menunjukkan adanya dukungan untuk tindakan terhadap ketidaksetaraan. Dari 70.000 orang yang disurvei di 10 negara, hampir dua pertiga dari semua responden berpendapat bahwa kesenjangan antara orang kaya dan masyarakat miskin perlu segera ditangani.

Oxfam juga menggarisbawahi nasib pekerja perempuan yang "terus-terusan dibayar lebih murah ketimbang pekerja laki-laki." Bahkan menjadi pihak yang dibayar paling rendah dan paling tidak aman bekerja. Tak heran, sembilan dari setiap 10 miliarder adalah pria.

Menurut laporan Forbes, orang terkaya di dunia tahun 2017 yakni Bill gates dengan kekayaan mencapai $86 miliar. Diikuti Warren Buffett dengan kekayaan sebanyak $75,6 miliar dan Jeff Bezos dengan kekayaan sebesar $72,8 miliar. Bahkan dengan kekayaan yang melimpah, Bill Gates mampu melunasi utang Nigeria ke Jepang sebesar $76 juta.

Baca juga artikel terkait KEKAYAAN atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora