Menuju konten utama

Milenial Dinilai Mudah Beli Rumah Jika Atur Keuangan secara Tepat

Pendiri Rumah Millennials, Taufan Teguh Akbari menilai generasi milenial Indonesia sebenarnya akan lebih mudah dalam membeli rumah jika mereka mengatur keuanganya secara tepat. 

Milenial Dinilai Mudah Beli Rumah Jika Atur Keuangan secara Tepat
Foto udara perumahan bersubsidi di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj.

tirto.id - Pendiri Rumah Millennials, Taufan Teguh Akbari menyarankan generasi milenial di Indonesia untuk mengatur keuangannya secara lebih ketat agar dapat membeli rumah.

Menurut Taufan kepemilikan rumah bisa menjadi bentuk capaian yang lebih berkelanjutan ketimbang menggelontorkan uang untuk jalan-jalan maupun membeli barang bermerek.

"Simbol sukses bisa dilihat dari kepemilikan rumah. Walaupun sekarang simbolnya mampu traveling dan punya barang-barang berharga, tapi kita bisa jadikan rumah sebagai simbol kesuksesan untuk anak muda," kata Taufan usai diskusi "Perumahan untuk Generasi Milenial" di kantor Kementerian PUPR, Jakarta pada Senin (4/3/2019).

Taufan menyatakan hal ini karena ada survei yang menyimpulkan generasi milenial lebih tertarik untuk berjalan-jalan. Hasil survei lainnya juga menyatakan generasi milenial tidak tertarik membeli rumah.

Menurut Taufan, hasil survei itu sebenarnya tidak bisa menjadi dasar untuk mengeneralisasi bahwa semua kalangan milenial tidak tertarik membeli rumah. Dia mencontohkan, banyak anak muda dan keluarga baru yang sudah menempati rumah milik sendiri di kawasan Bintaro, Tangerang.

Namun, dalam banyak kasus, Taufan membenarkan pola konsumsi generasi milenial memang membuat pengelolaan keuangan mereka buruk. Padahal, penghasilan mereka termasuk kategori berlebih.

"Dengan gaji Rp10 juta, bisa beli banyak hal, tapi mereka merasa kurang karena enggak terkontrol pengeluarannya. Mereka sebenarnya mampu, tapi ter-distract [terganggu] kebutuhan yang tidak penting," ujar Taufan.

Taufan berpendapat, dengan gaji Rp10 juta per bulan, 35 persennya bisa dipakai untuk membayar cicilan rumah. Artinya, kata dia, 60 persen gaji yang semula untuk bertamasya, atau keperluan lain yang kurang penting, perlu dikurangi menjadi 25 persen.

Taufan menjelaskan pembelian rumah kini sudah semakin mudah. Sebab, nilai uang muka atau down payment (DP) yang dulu mencapai 30 persen, saat ini sudah ada yang hanya 5 persen. Jangka waktu cicilan kredit rumah, kata dia, juga semakin longgar.

"Sekarang banyak kemudahan untuk beli rumah," ucap Taufan.

Berdasar survei lembaganya, kata Taufan, masyarakat dari generasi milenial umumnya lebih tertarik untuk memilih rumah bertipe apartemen dan townhouse.

"Mereka lebih ingin ke townhouse. Ada juga keluarga muda yang mereka lebih suka di apartemen," ujar Taufan.

Taufan menjelaskan pilihan generasi milenial Indonesia itu dilatarbelakangi kebutuhan sebagian besar dari kalangan ini terhadap hunian yang dekat tempat kerja dan akses transportasinya mudah.

Menurut Taufan, sejumlah karakteristik itu mengarahkan keputusan pembelian rumah generasi milenial pada tipe apartemen. Sebab lokasinya cenderung terletak di kawasan perkotaan.

Baca juga artikel terkait GENERASI MILENIAL atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom