tirto.id - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, mengakui tidak berharap partainya mendapatkan jatah kursi menteri usai bergabung dalam koalisi Prabowo-Gibran. Surya Paloh menuturkan, partainya tahu diri, karena di Pilpres lalu berada di posisi berseberangan.
"Memang kita menyadari siapa kita," kata Surya Paloh saat menghadiri Halal bi Halal, di Gedung DPP PKS, Sabtu (27/4/2024).
Sementara itu, Surya Paloh menuturkan internal partainya tak mempermasalahkan posisi di kabinet mendatang. Seluruh tokoh di internal partainya solid dan satu suara.
"Dari internal kita juga nggak ada masalahnya," kata Surya Paloh.
Lebih lanjut, dia menjelaskan saat ini yang terpenting dalam urusan kabinet mendatang adalah persatuan. Dia berharap perbedaan pendapat di masa Pilpres dapat segera berakhir.
"Pandangan saya semua ini baik, masalah bangsa ini begitu komplek," kata Surya Paloh.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, menjelaskan partainya berharap ke depannya terjadi kepemimpinan ide dan bukan terpaku pada individu.
"Pak Surya concern kepada kepemimpinan ide, dan ini masih sampai 20 Oktober waktu. Bagaimana ide dari 01 dan 03 coba cari benang merah, bagaimana merajut ini bersama. Orangnya boleh berbeda tapi bagaimana ide ini tetap sama," kata Willy.
Sebelumnya, Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh, mengumumkan secara resmi dukungan dan bergabung ke barisan pemerintahan Prabowo-Gibran. Surya Paloh mengaku sebelum memutuskan bergabung telah melewati proses perenungan panjang.
Hal ini disampaikan Surya Paloh, setelah menyambangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).
Surya Paloh tak menampik ada opsi untuk menjadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun, dengan rasionalitas yang dimiliki, Nasdem akhirnya bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin