tirto.id - Senyum tersungging dari bibir Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam video berlatar pemandangan pantai dan hotel Burj Al Arab. Perempuan kelahiran Bandar Lampung ini baru saja mendapatkan penghargaan sebagai Menteri Terbaik Dunia 2018.
Pada video berdurasi 56 detik menggambarkan bagaimana perempuan peringkat ke-23 dari ‘The Most Powerful Woman in the World’ versi Forbes pada 2008 ini mengapresiasi penghargaan yang diberikan kepadanya di acara World Goverment Summit (WGS). Acara tahunan itu digelar 11-13 Februari 2018 di Dubai, Uni Emirat Arab.
“Semoga [penghargaan] ini dapat kian memotivasi pemerintah Indonesia dalam menyiapkan generasi muda untuk dapat menghadapi tantangan, perubahan teknologi dan perubahan dunia yang kian cepat,” kata Sri Mulyani sambil ngevlog.
Penghargaan Menteri Terbaik di Dunia diserahkan langsung oleh pemimpin Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum. Sri Mulyani bukan satu-satunya sebagai menteri terbaik dunia.
Ada dua menteri lain yang pernah meraih penghargaan sebagai Menteri Terbaik di Dunia. Keduanya mendapatkan penghargaan pada acara WGS sebelumnya.
WGS adalah platform global yang didedikasikan untuk membentuk masa depan pemerintahan di seluruh dunia. Setiap tahun, WGS menetapkan agenda untuk generasi penerus pemerintah dengan fokus bagaimana memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk memecahkan persoalan universal yang dihadapi umat manusia pada masa depan.
Forum ini juga menjadi ajang pertukaran pengalaman dan pengetahuan antara pemerintah, penentu kebijakan, pakar, dan pimpinan sektor swasta dalam melihat tren masa depan, dan implikasinya bagi kemanusiaan.
WGS menjadi wadah yang menampilkan berbagai inovasi, praktik terbaik dan solusi, sehingga menjadi bahan inspirasi bagi pemerintah, penentu kebijakan, dan swasta guna menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Forum digagas oleh Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, dan digelar pertama kali di Dubai pada 2013. Tema yang diangkat kala itu adalah terkait peningkatan kepercayaan warga terhadap entitas pemerintah, kemitraan swasta-pemerintah dan lainnya.
Dalam acara itu, sejumlah pembicara dari berbagai latar belakang akan mempresentasikan berbagai inovasi dan pemikiran mereka sesuai dengan tema yang diangkat, guna menghadapi tantangan ke depannya.
Setelah itu, WGS digelar setiap tahun dengan lokasi yang sama, di Dubai. Ini juga sejalan dengan keinginan Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum yang ingin menjadikan Dubai sebagai destinasi pemerintahan yang inovatif.
Pada 2016, WGS mulai menyelenggarakan pemberian penghargaan, yakni Menteri Terbaik di Dunia. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi WGS kepada menteri yang berhasil memberikan dampak positif kepada warganya.
Pada tahun yang sama, WGS menobatkan Gregory Andrew Hunt—yang kala itu menjadi Menteri Lingkungan Australia—menjadi menteri pertama yang mendapatkan penghargaan Menteri Terbaik Dunia 2016.
Menteri yang dipanggil Greg sangat vokal terhadap isu lingkungan di antaranya seperti menerbitkan larangan membuang limbah di terumbu karang, di Great Barrier Reef.
Kemudian pada 2017, WGS menobatkan Menteri Kesehatan dan Sosial Senegal Awa Marie Coll-Seck sebagai Menteri Terbaik Dunia 2017. Penghargaan diberikan kepada Awa Marie didorong dari peran besarnya dalam mencegah malaria di negaranya.
Saat ia menjadi menteri, jumlah warga yang terkena malaria berhasil diturunkan hingga 60 persen pada kurun 2000-2015. Selain itu, ia juga menerbitkan 150 publikasi ilmiah terhadap penyakit, seperti malaria, campak, meningitis, tetanus dan lainnya.
Kriteria Menteri Terbaik Dunia
Proses seleksi dan penentuan pemenang ‘Menteri Terbaik di Dunia 2018’ dilakukan oleh Ernst & Young (EY), selaku lembaga independen. Proses penyaringan dilakukan dengan analis mikro dan makro di berbagai sektor.
Misalnya, opini warga terhadap menteri yang masuk kandidat. Kemudian, pengakuan dari berbagai kalangan, seperti media, UMKM dan pemerintah. Lalu, ada juga penilaian terhadap indeks kesejahteraan ekonomi dan sosial di negara bersangkutan.
Setelah dilakukan penyaringan, para menteri itu kemudian dinilai oleh para juri, berdasarkan sejumlah kriteria, yakni pertama, dampak sosial. Penilaian dilihat dari seberapa besar dampak dari inisiatif menteri terhadap bidang kesehatan, pendidikan dan pembangunan.
Kedua, dampak ekonomi. Penilaian dilihat dari seberapa besar dampak dari inisiatif menteri terhadap indikator ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, pendapatan, penciptaan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan.
Ketiga, skalabilitas. Penilaian dilihat dari seberapa mudah inisiatif menteri yang bersangkutan dapat dilakukan di negara lain.
Keempat, inovasi. Penilaian dilihat dari inovasi menteri yang bersangkutan, di mana layanan lekat dengan digitalisasi, dan dapat menjawab tantangan di suatu negara.
Kelima, kepemimpinan. Penilaian kepemimpinan dilihat secara kualitatif terhadap konstribusi menteri yang bersangkutan di bidangnya dengan mempertimbangkan persepsi warga negara, dan apresiasi global.
Capaian Sri Mulyani sebagai Menteri Terbaik Dunia 2018 memang menjadi gengsi tersendiri bagi pemerintah saat ini. Namun, pemerintah masih dihadapkan dengan berbagai persoalan seperti utang yang terus membengkak, tren impor yang naik dan berbagai masalah yang membutuhkan perbaikan.
Penulis: Ringkang Gumiwang
Editor: Suhendra