tirto.id - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding menjamin kader senior partainya tidak akan merasa terlangkahi bila Presiden Joko Widodo memilih sosok muda menjadi menteri.
Menurut Karding, masih banyak ruang untuk membantu pemerintahan selain menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf.
"Banyak ruang untuk aktualisasi diri apalagi mengabdi ke negara. Untuk itu, kami serahkan ke Jokowi untuk mengaturnya," kata Karding kepada reporter Tirto, Kamis (11/7/2019).
Karding mengatakan kader-kader senior partainya yang tidak dipilih Jokowi menjadi menteri, bisa saja ditempatkan di lembaga-lembaga lain.
"Tidak harus di kementerian, bisa di lembaga atau ruang-ruang eksekutif lain. Jadi, saya kira aktualisasi ikut mengabdi kepada negara, banyak ruangnya," ujar dia.
Karding meyakini Jokowi pasti mempertimbangkan banyak hal saat memilih menteri dari kalangan usia muda.
"Kalau benar Pak Jolowi mengisi untuk orang-orang muda ya pasti sudah dipertimbangkan sangat matang," kata dia.
Politikus PKB Maman Imanulhaq sebelumnya juga menyebut, partainya menyerahkan keputusan soal pemilihan menteri kepada Jokowi. Meski PKB berharap mendapatkan jatah 10 kursi menteri, Maman menyatakan realisasinya merupakan hak prerogatif Jokowi sebagai presiden.
Menurut dia, PKB saat ini juga sedang berfokus untuk menggelar Muktamar atau Musyawarah Nasional (Munas) pada tahun ini.
"Ini kami lebih fokus pada Muktamar. Urusan menteri kan urusan regulatif presiden. PKB telah menunjukkan loyalitasnya. Sekarang, kami punya agenda besar di Muktamar untuk menyusun Indonesia ke depan yang lebih baik di bawah kepemimpinan Jokowi-Maruf," ujar Maman.
Soal sikap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tentang susunan kabinet Jokowi, Maman bilang politik NU lebih dari sekadar mendapat jatah kursi menteri.
"NU itu betul-betul berperan sebagai penjaga batas nilai penyelenggaraan negara atau nilai kenegaraan dan kebangsaan. Oleh sebab itu, politik NU adalah politik kemaslahatan yang lebih kepada bagaimana negara dan penyelenggara negara berpegang pada nilai-nilai konstitusi," kata Maman.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Addi M Idhom