tirto.id - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman memastikan ketersediaan beras aman pada musim kemarau akhir tahun ini. Amran mengklaim kelangkaan beras yang terjadi pada musim kemarau adalah paradigma lama yang sudah diatasi oleh pihaknya.
"Paradigma lama mengatakan bahwa kalau musim kering, musim kemarau itu tidak ada tanam, tanaman (padi) kurang. Itu dulu, sekarang ada paradigma baru dengan menggunakan teknologi baru," ujar Amran usai melakukan sidak di Pasar Kramat Jati Raya Jakarta pada Jumat (14/9/2018).
Amran mengatakan, Kementan telah melakukan beberapa langkah untuk meningkatkan produksi, yaitu meningkatkan luas tanam dengan teknologi dari 500 ribu hektar menjadi 1 juta hektar.
"(Produksi) Tanaman naik dua kali lipat pada musim kering, karena itu target kami," ujar Amran.
Selain itu, Kementan juga telah membangun 30 embung yang bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Ia menambahkan, pihaknya juga bekerjasama dengan Kementerian PUPR untuk membangun irigasi tersier, sekunder, dan primer. Kerja sama ini sudah berjalan 3 tahun lebih.
"Kami membangun irigasi tersier kurang lebih 3,4 juta hektar di seluruh Indonesia, sudah selesai. Kami membangun sumur dangkal dan dalam. Lalu, mengirim pompa ratusan ribu seluruh Indonesia, sehingga hasilnya kita bisa menanam di musim kemarau," ujar Amran.
Amran juga memastikan bahwa ketersediaan beras di pasar masih tercukupi. Di gudang BULOG ada 2,4 juta ton dan di Cipinang ada 47 ribu ton.
"Kami cek Pasar Induk Beras Cipinang kami terima laporan kemarin stok 47 ribu ton, yang biasanya Januari-Februari itu 15 sampai 20 ribu ton. Artinya itu dua kali lipat dari pada normal," ujar Amran.
Amran mengatakan harga beras medium juga stabil dan terjaga di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang sebesar Rp9.450 per Kilogram (Kg). Ia juga mengatakan bahwa pihaknya menemukan harga beras medium Rp8.250 per Kg di Pasar Kramat Jati Raya.
"Kesimpulannya adalah tidak ada alasan harga naik khususnya beras. Dulu alasan harga naik karena kemarau, kemarau sudah selesai saya jelasin tadi. Dulu harga naik karena stoknya kurang, sekarang gudangnya full sudah lewat kapasitas hingga sewa gudang lain dan sudah sewa gudang untuk sekitar 500 ribuan ton. Artinya stok gudang juga melimpah," ujar Amran.
Masih dalam kesempatan yang sama, Mentan juga mengimbau agar semua pengusaha beras se-Indonesia memberikan harga yang masuk akal dan mengambil untung secukupnya.
"Tolong semua pengusaha se-Indonesia jangan ada kenaikkan harga. Perlu perhatikan target kami bagaimana petaninya juga sejahtera, pengusahanya untung, juga konsumennya tersenyum dan senang," ujar Amran.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto