tirto.id - Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, mengunjungi warga Desa Jombok, Jombang yang terdampak banjir selama sepuluh hari, Sabtu (14/12/2024) kemarin. Dalam kunjungannya Gus Ipul meninjau posko dan mendengarkan aspirasi mereka.
“Makanya pas ditanya sama Gus Ipul mau apa, ada yang minta kulkas, televisi, kasur, lemari, dan lain sebagainya,” kata Yatno (54), salah seorang warga Jombok yang ditemui Tirto, Minggu (15/12/2024).
Tidak hanya itu, Gus Ipul meninjau persediaan logistik di posko pengungsian, termasuk dapur umum. Kemudian, dia juga memberikan bantuan untuk warga terdampak banjir di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Sementara itu, Rinase (40) warga Jombok lain mengaku tanpa sungkan meminta banyak barang ketika ditawari oleh Gus Ipul. Ini mengingat tawaran itu langsung datang dari mantan orang nomor dua di Jawa Timur tersebut.
“Namanya ditawari, iya sudah saya bilang minta apa saja yang pokoknya saya butuhkan kalo banjir sudah mereda. Mau gimana lagi kondisi saya lagi seperti ini,” ungkap Rinase.
Dikutip dari Antara, Gus Ipul, menjelaskan pemerintah hadir untuk mendampingi warga, terutama yang terdampak bencana. Pemerintah memberikan dukungan bidang shelter dan logistik.
"Kemensos itu memberikan dukungan bidang shelter dan logistik. Tempat pengungsian dan logistik yang dibutuhkan. Kalau memerlukan tenda kami bangun tenda. Tapi jika ada gedung tidak perlu tenda dan kasur kami siapkan. Ada juga permakanan, dapur umum," ungkap Gus Ipul.
Dia menuturkan untuk warga yang terdampak banjir juga diberikan dukungan psikososial. Hal ini penting terutama anak-anak agar mereka terhibur.
Gus Ipul menjelaskan pemerintah memberikan bantuan lebih dari Rp300 juta yang diberupakan permakanan, sandang, perlengkapan keluarga, peralatan evakuasi hingga bantuan atensi. Bantuan itu untuk warga yang terdampak bencana banjir di Jombang.
"Kami koordinasi dengan Pak Gubernur dan Pak Bupati supaya bapak ibu saat kembali ke rumah bisa memasak, mandi dan seterusnya," kata Gus Ipul.
Lebih lanjut, dia juga menuturkan stok bantuan masih sangat melimpah. Bantuan datang dari pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi maupun dari masyarakat.
"Yang harus dipikirkan itu pasca banjir, untuk rehabilitasinya. Ada yang minta bantuan untuk rumahnya. Semua akan diasesmen," ujar Gus Ipul.
Sementara itu, Kepala Desa Jombok, Abdul Muchid, mengatakan warganya mulai mengungsi ke balai desa Jumat (6/12/2024) menyusul tingginya banjir. Air terus membanjiri rumah warga bahkan hingga ketinggian 1,5 meter. Di daerahnya banjir terjadi hampir setiap tahun, namun tahun ini yang paling parah.
"Warga mulai mengungsi hari Jumat minggu lalu sampai sekarang. Kalau ketinggian air hingga 1,5 meter dan banjir ini paling parah," kata dia.
Abdul menyebut kondisi parah terjadi di Dusun Beluk dan Dusun Plosorejo, Kecamatan Jombok. Ada puluhan warga yang mengungsi baik anak-anak hingga orang dewasa. Abdul berharap pemerintah segera membenahi sungai di desanya sehingga tidak ada pendangkalan. Warga juga tidak lagi terdampak banjir.
Untuk diketahui, banjir menggenang daratan Desa Jombok sejak Jumat (6/12/2024). Salah satu penyebabnya adalah tumpukan sampah yang disumbat oleh bangunan dam penyaring sampah. Kini, sebagian besar warga mengungsi di Balai Desa Jombok dan Balai Dusun Balong.
Penulis: Muhammad Akbar Darojat Restu
Editor: Intan Umbari Prihatin