Menuju konten utama

Mensos Akui Belum Berikan BLT Rp600 Ribu ke Warga Terdampak Corona

Bansos sembako berbeda dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp600 ribu.

Mensos Akui Belum Berikan BLT Rp600 Ribu ke Warga Terdampak Corona
Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama.

tirto.id - Menteri Sosial Juliari P Batubara memastikan kementeriannya sampai saat ini belum menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp600 ribu ke warga terdampak COVID-19. Menurutnya Kemensos masih fokus pada penyaluran bantuan sosial sembako khusus untuk warga terdampak COVID-19 di DKI Jakarta.

"Bantuan sembako disalurkan untuk memenuhi kebutuhan pokok dan menahan keinginan masyarakat agar tidak mudik. Bantuan sembako ini bukan bantuan bernilai Rp600 ribu sebagaimana informasi yang mungkin disalahpahami masyarakat," kata Juliari dalam keterangan tertulis seperti dilansir dari Antara, Kamis (16/4/2020).

Juliari merasa dirinya perlu menjelaskan hal ini karena banyak beredar kesimpangsiuran di tengah masyarakat. Sebagian masyarakat mempertanyakan realisasi bansos senilai Rp600 ribu/bulan untuk warga terdampak COVID-19.

Ia menjelaskan BLT disalurkan bagi warga di luar wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). BLT menyasar keluarga yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tetapi tidak menerima bantuan sosial reguler (DTKS Non-Bantuan Sosial Nasional) baik Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako. BLT akan menyasar sebanyak 7.461.586 keluarga dari total DTKS Non-Bantuan Sosial Nasional 9.085.939 keluarga.

Sedangkan bansos sembako yang sudah dimulai sejak awal April, berisi paket sembako dan makanan siap saji untuk pekerja informal di DKI Jakarta yang terdampak COVID-19. Penerima bansos sembako didasarkan atas data dari Pemprov DKI Jakarta yakni 3,7 juta jiwa.

Kemensos menyalurkan bansos sembako untuk 2,6 juta jiwa, sementara 1,1 juta sudah ditanggulangi dari APBD DKI Jakarta. Dengan bansos sembako, kata politikus PDIP itu diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pokok dan menahan keinginan masyarakat agar tidak mudik ke kampung halamannya.

Dalam mekanisme distribusinya, Kemensos tidak menyalurkan bantuan sosial sembako secara langsung. Masyarakat yang ingin mendapatkan bansos sembako, bisa mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui pemerintah daerah (pemda) setempat, yakni melalui Dinas Sosial atau Suku Dinas Sosial.

Penerima bansos sembako adalah keluarga Orang Dalam Pemantauan (OPD), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), pekerja sektor informal dan masyarakat rentan lainnya yang datanya dihimpun dan diusulkan oleh dinas sosial di lima wilayah Provinsi DKI Jakarta.

"Selanjutnya, secara bertahap, bansos sembako didistribusikan oleh suku dinas sosial dan komunitas peduli kepada masyarakat melalui kecamatan dan kelurahan langsung ke tempat tinggal warga," pungkas Juliari.

Baca juga artikel terkait BANTUAN LANGSUNG TUNAI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto