tirto.id - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir menilai perusahaan startup yang dijalankan oleh anak muda Indonesia semakin mencapai nilai komersial yang baik.
Bahkan menurutnya saat ini perusahaan startup yang dijalankan oleh anak muda Indonesia sudah bukan lagi hanya bernilai inovatif dan berteknologi.
Namun, menurutnya yang menjadi tantangan ke depan ialah bagaimana agar para startup tersebut bisa tembus masuk ataupun langgeng dengan dunia industri.
"Para startup tidak bisa dibiarkan sendiri, mereka harus dibina terus. Dihubungkan dengan industri dan didekatkan dengan pasar," ujarnya seusai acara "Indonesian Startup Summit" (ISS), Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).
Sebab itu Kemenristekdikti melalui Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) untuk melakukan pembinaan tenant-mature.
Dengan melibatkan juga puluhan perguruan tinggi, lembaga penelitian pembangunan daerah, reviewer praktisi dan akademisi, serta elemen pengelola program inovasi yang sudah berlangsung sejak 2015.
"Kalau stratup ini tumbuh dengan baik maka bisa membangun ekonomi indonesia menjadi lebih baik lagi dan berbasis riset teknologi," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ia juga mengatakan jumlah proposal inovasi dan teknologi yang masuk kian meningkat.
Hal tersebut langsung diakomodasi oleh Kemenristekdikti bukan hanya dengan meningkatkan suntikan dana permodalan, namun juga dengan infrastruktur penting lain.
Ia menambahkan, peningkatan skill teknologi, pembekalan daya saing komersial, perlindungan karya intelektual dan kerjasama dengan lembaga riset perguruan tinggi makin ditingkatkan intensitasnya.
"Kami mengintervensi soal pendanaan, ada yang Rp100 juta, Rp300 juta. Bahkan ada yang Rp1 miliar hingga Rp5 miliar," tuturnya.
Dalam acara ISS 2019 tersebut, Menristekdikti juga memaparkan lima karya starup terbaik yang berada dalam binaan PPBT.
Antara lain Compac Motorcycle, Kapal Pelat Datar, Gesits, Katalis Merah Putih, dan Aruna Indonesia.
"Penguasaan iptek dan inovasi memberikan kekuatan untuk bersaing di kancah perdagangan yang kompetitif. Ini sejalan dengan paradigma baru di era globalisasi yaitu inovasi and technology based economy. Inovasi dan teknologi akan menjadi faktor terpenting dalam peningkatan kualitas hidup suatu bangsa di masa depan," pungkasnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari