tirto.id - Zainudin Amali resmi mengajukan surat permohonan pengunduran diri sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Surat tersebut sudah ia berikan kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno hari ini.
"Pagi ini saya baru saja ketemu dengan pak mensesneg. saya menyampaikan surat permohonan pengunduran diri saya dari posisi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga," kata Amali di kompleks Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Amali mengaku perlu berbicara dengan Presiden Joko Widodo tentang pengunduran dirinya. Akan tetapi, Jokowi tidak berada di Jakarta sehingga dijadwalkan akan bertemu pekan depan.
"Cuma karena sekarang beliau tidak ada maka kemungkinan saya dijadwalkan hari Senin bertemu dengan beliau," kata Amali.
Amali juga belum menjawab siapa yang menggantikannya sebagai Menpora. Ia mengatakan pengisian kursi Menpora adalah wewenang penuh Jokowi sebagai presiden.
Akan tetapi, Amali mengaku sudah berdiskusi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto soal Kemenpora meski tidak mengetahui siapa penggantinya.
"Nggak tau. Itu kan komunikasi antara pak ketua umum Pak Airlangga dan Pak Presiden," kata Amali.
Amali pun memberikan sejumlah catatan dan harapan pada Menpora baru yang akan menggantikannya nanti.
Pertama, ia berharap Undang-Undang Keolahragaan dan Perpres 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) bisa dilaksanakan. Kedua, Menpora baru harus siap menghadapi berbagai acara besar seperti SEA Games pada Mei 2023 dan Asian Games Cina 2024.
Menpora baru juga harus mencari cara agar perolehan emas Indonesia tetap bagus di berbagai perhelatan. Ia pun menjamin akan membantu Menpora baru di masa depan.
"Secara emosional saya terlibat, makanya tentu saya tetap masih berada di lingkungan ini," kata Amali.
Zainudin Amali memilih mundur dari kursi Menpora usai terpilih sebagai Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mendampingi Erick Thohir.
Partai Golkar pun telah menyiapkan sejumlah nama untuk mengisi kursi yang akan ditinggalkan Amali, mulai dari Puteri Anetta Komaruddin, Dito Ariotedjo dan Ilham Permana.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto