Menuju konten utama

Menkumham Yasonna Minta Polisi Segera Selidiki Kasus Bom Molotov

"Saya minta Polri segera menyelidiki kasus pelemparan bom molotov di rumah pimpinan KPK," kata Yasonna.

Menkumham Yasonna Minta Polisi Segera Selidiki Kasus Bom Molotov
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif (kiri) bersama Menkumham Yasonna Laoly (tengah) dan Direktur Hak Asasi Manusia Kemenlu Achsanul Habib (kanan) menjadi pembicara dalam diskusi publik antikorupsi di gedung penunjang KPK, Jakarta, Selasa (27/11/2018). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

tirto.id - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, mengatakan bahwa pelemparan bom molotov yang terjadi di rumah Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif Laode adalah perilaku teror dan tidak dapat dibenarkan.

"Saya minta Polri segera menyelidiki kasus pelemparan bom molotov di rumah pimpinan KPK," kata Yasonna, di sela puncak cara HUT ke-46 PDI Perjuangan, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/1/2019).

Yasonna juga optimis bahwa polisi akan segera mengungkap kasus pelemparan bom molotov tersebut.

"Saya mempercayakan polisi mengungkap kasus ini," katanya.

Sementara itu, mantan Ketua KPK, Antasari Azhar, menilai, ancaman pelemparan bom molotov ke rumah pimpinan KPK bukan hal baru, sebab ancaman itu sudah ada sejak dulu.

"Waktu zaman saya jadi ketua KPK, sudah ada ancaman seperti itu," kata Antasari.

Antasari menambahkan, pimpinan KPK yang tugasnya melakukan pembarantasan korupsi memang menghadapi risiko tinggi. "Kalau KPK ingin mengungkap kasus dugaan korupsi sering ada itu," katanya.

Sementara itu, saat ditanya apa saran Antasari terhadap pimpinan KPK saat ini untuk menyikapi ancaman, Antasari mengatakan, agar pimpinan KPK jangan mudah mengeluarkan pernyataan. "Ancaman itu akan ada dan mereka akan bergerak duluan dari pada pengungkapan kasus korupsi. Pelaku teror itu akan bergerak lebih cepat dari pada pihak yang diteror," kata dia.

Sebelumnya, tidak hanya di rumah Laode, kediaman Ketua KPK Agus Rahardjo, di Perumahan Graha Indah, Blok A9/15 RT 004/014, Kelurahan Jatimekar, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, juga ditemukan tas hitam yang disangkutkan di pagar rumah.

Polisi menemukan pipa paralon, detonator, sekring, kabel warna kuning, biru dan oranye, paku ukuran 7 sentimeter, serbuk diduga semen putih dan baterai Panasonic Neo 9 Voll bentuk kotak di dalam tas tersebut.

Kepolisian pun mengerahkan penyidik dari Polda Metro Jaya dengan bantuan dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan barang bukti serta memeriksa saksi.

Baca juga artikel terkait TEROR PIMPINAN KPK

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Nur Hidayah Perwitasari