tirto.id - Usai peristiwa teror bom terhadap dua pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode Muhammad Syarif di kediaman masing-masing, kepolisian akan menambah personel penjagaan kepada pimpinan KPK jika pihak lembaga antirasuah itu meminta bantuan.
“Saya sudah berkomunikasi dengan Jubir KPK (Febri Diansyah). Jika ada eskalasi ancaman berdasarkan analisis dan standar operasional KPK, kepolisian siap (menambah personel) apabila mereka meminta bantuan,” kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabel Polri, Kamis (10/1/2019).
Ia menyatakan, Polri berkomitmen untuk menyelesaikan perkara ini secara komprehensif dan secepat mungkin.
“Siang ini tim gabungan dari Labfor, INAFIS, Direktorat Reserse Kriminal Umum, maupun Densus 88 akan menganalisis barang bukti dan keterangan saksi,” ucap Dedi.
Diketahui, kemarin (9/1/2019) sekitar pukul 01.00 WIB, terjadi pelemparan bom molotov di rumah Laode yang berlokasi di Jalan Kalibata Selatan, Jakarta Selatan. Dalam pemeriksaan tempat kejadian, polisi menemukan satu molotov tidak menyala dan tidak meledak, sedangkan molotov lainnya meledak.
Kemudian di kediaman Agus Rahardjo, ada tas yang disangkutkan di pagar rumah yang berisikan pipa paralon, detonator, sekering, kabel warna kuning, biru dan oranye, paku ukuran 7 centimeter, serbuk diduga semen putih dan baterai Panasonic Neo 9 Voll bentuk kotak. Benda di dalam tas itu dinyatakan bom palsu.
“Setelah tim bekerja mengumpulkan alat bukti dan dianalisis secara ilmiah, benda di rumah Agus Rahardjo di Bekasi adalah fake bomb (bom palsu),” jelas Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal di Mabes Polri, hari ini.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno