tirto.id - Pemerintah berkomitmen memperluas pembangunan infrastruktur digital untuk memperluas jaringan internet ke seluruh daerah di Indonesia. Hal ini diwujudkan dengan menambah anggaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
"Anggaran tidak dipotong bahkan ditambah, sejak tahun 2020 hingga 2022 [anggaran Kominfo] naik dari Rp 20 triliun, Rp 26 triliun Rp 27 triliun ini tiga tahun berturut-turut dengan tujuan untuk membangun infrastruktur," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia 2022 di Nusa Dua Bali, Senin (11/7/2022).
Dia mengakui pemerintah memotong anggaran Kementerian atau Lembaga lain akibat pandemi COVID-19. Tetapi Kominfo menjadi salah satu dari dua kementerian yang tidak dipangkas. Kominfo bersama dengan Kementerian Kesehatan justru mendapatkan tambahan anggaran sejak 2020.
Dukungan anggaran Kominfo dibutuhkan karena masih banyak daerah tertinggal khususnya di Indonesia timur dalam hal digitalisasi ini. Saat ini ada 84 ribu desa dan kelurahan, 250 ribu sekolah, serta 10 ribu lebih puskesmas yang belum seluruhnya terkoneksi kepada layanan digital.
"Jadi kalau bicara G to P, apalagi sudah ada prakerja untuk bisa menjangkau seluruh masyarakat, kita harus menuju ke sana. Jadi puskesmas, menkes sekarang mencoba digitalisasi, puskesmas bisa langsung by address, by number. Sekolah sudah by school name, addres, number," ungkapnya.
Dia menambahkan, pemerintah menggunakan layanan digital seperti PeduliLindungi selama pandemi COVID-19. Di samping itu, pemerintah juga mendorong berbagai sektor untuk mulai memanfaatkan digitalisasi guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kita selalu mengatakan UMKM 64 juta, tapi yang menggunakan transaksi digital mungkin kurang dari 10 juta, baru delapan juta, makanya akselerasi digitalisasi itu penting," pungkasnya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin