tirto.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan mengalokasikan pembiayaan investasi sebesar Rp176,3 triliun di tahun ini. Di mana mayoritas pembiayaan investasi tersebut akan digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
"APBN mengalokasikan pembiayaan investasi Rp176,3 triliun, di mana Rp85,3 triliun adalah pembiayaan di dalam mendukung pembangunan infrastruktur," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Rabu (22/2/2023).
Sri Mulyani menuturkan dari Rp85,3 triliun itu sebagian akan dialokasikan kepada perusahaan-perusahaan BUMN yang mendapat penugasan untuk pembangunan seperti jalan tol. Selain itu, anggaran tersebut juga akan dialihkan untuk pembangunan infrastruktur perumahan.
Untuk diketahui, pemerintah sendiri menargetkan 229 ribu rumah untuk masyarakat berpendapatan rendah (MBR) dengan alokasi anggaran Rp26,21 triliun.
Selain infrastruktur, pembiayaan investasi ini juga akan ditujukan untuk klaster pendidikan sebesar Rp20 triliun, klaster perlindungan masyarakat Rp4,3 triliun, klaster pangan dan lingkungan hidup Rp4,8 triliun, klaster kerja sama internasional Rp3,5 triliun, dan klaster lainnya Rp58 triliun.
"Kerja sama internasional ini termasuk kalau kita memberikan bantuan seperti Turki yang mengalami gempa atau kemarin Pakistan dan lain-lain. Itu adalah sarana dari Indonesia sebagai negara besar yang merespons berbagai kondisi yang biasanya musibah dialami oleh negara-negara lain," jelas Sri Mulyani.
Namun, lanjut Sri Mulyani sampai dengan Januari 2023 belum ada realisasi dari sisi pembiayaan investasi. Ini biasanya baru akan terealisasi di bulan-bulan berikutnya.
"Jadi dari sisi pembiayaan Rp176,5 triliun belum terealisasi untuk Januari ini. Nanti setiap bulan akan saya sampaikan bagaimana realisasi dari masing-masing pembiayaan," pungkas dia
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat