Menuju konten utama

Menkes Upayakan Tekan Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut hingga Nol

Menkes Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh dinas kesehatan mengawasi pemberian obat oleh apotek dan tenaga kesehatan di wilayahnya masing-masing.

Menkes Upayakan Tekan Kasus Baru Gangguan Ginjal Akut hingga Nol
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan Komisi IX di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/11/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berupaya untuk menekan kasus baru gangguan ginjal akut pada anak sampai pada level nol. Hal itu terutama bagi pasien yang sakit akibat konsumsi obat sirop.

Budi meminta kepada seluruh dinas kesehatan (dinkes) provinsi hingga kabupaten atau kota untuk melakukan pengawasan ketat pemberian obat oleh apotek dan tenaga kesehatan (nakes) di wilayahnya masing-masing.

“Kasus baru minggu lalu terjadi di tanggal 29 Oktober dan 1 November. Itu karena pasien masih saja mengkonsumsi obat sirop dari apotik. Mohon bantuan para dinkes propinsi dan kabupaten atau kota untuk kontrol pemberian obat di apotik dan bidan kita. Untuk melindungi para balita kita,” kata Budi lewat keterangan tertulis yang dikutip pada Senin (7/11/2022).

Budi mengklaim kasus gangguan ginjal akut pada anak serta angka kematiannya menurun drastis. Penurunan ini terjadi sejak dikeluarkannya Surat Edaran (SE) Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (Dirjen Yankes) pada 18 Okober 2022 terkait penghentian sementara penggunaan obat sirop kepada seluruh dinkes, fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), dan organisasi profesi kesehatan.

Budi menambahkan penurunan angka kematian pasien gangguan ginjal akut pada anak ini terjadi sejak digunakannya antidotum atau obat penawar Fomepizole sebagai terapi pengobatan. Sejak 25 Oktober 2022 lalu, obat tersebut telah didistribusikan dan penggunaannya diperluas, tidak hanya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), melainkan ke 17 rumah sakit (RS) di 11 provinsi Indonesia.

“Sekitar 87 persen Fomepizole yang didatangkan Kemenkes dari luar negeri bersifat donasi gratis dari negara-negara sahabat,” kata dia.

Budi mengatakan bahwa data yang dilaporkan dari seluruh RS di 28 provinsi Indonesia menunjukkan hasil pemeriksaan yang konsisten. Faktor risiko terbesar penyebab kasus gangguan ginjal akut pada anak adalah keracunan (toksikasi) dari etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada sirop atau obat cair.

Hingga 5 November 2022, Kemenkes mencatat terdapat 324 kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak. Sebanyak 102 anak sudah sembuh, 194 anak meninggal dunia, dan 28 anak masih dalam perawatan.

Baca juga artikel terkait KASUS GANGGUAN GINJAL AKUT atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan