tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menargetkan tahun 2023 vaksin human papillomavirus (HPV) untuk pencegahan kanker serviks diperluas ke seluruh wilayah Tanah Air. Kemenkes juga telah mewajibkan dan menggratiskan vaksin HPV untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)/sederajat.
“Saya minta ke Pak Maxi [Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes] kalau tahun depan udah 100 persen,” ujar Budi dalam konferensi pers secara hibrid pada Jumat (22/4/2022).
Dia membenarkan bahwa vaksin HPV sudah dilakukan studinya cukup lama. Oleh sebab itu, mereka menilai seharusnya vaksinasi tersebut segera dilakukan secara masif.
“Karena hasilnya menunjukkan baik. Seingat saya di Jogja itu sudah dilakukan dan hasilnya baik. Kita pengen agar ini cepat-cepat bisa diluncurkan secara nasional untuk bisa menurunkan kematian ibu, yang disebabkan oleh kanker serviks,” kata Budi.
Dia mengungkapkan bahwa kematian akibat kanker di Indonesia makin lama angkanya makin naik. “Jadi kita ingin memastikan kita bisa mengurangi kematian para ibu karena penyakit ini,” sambung Budi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu membenarkan apa yang disampaikan oleh Menkes adalah benar. Yaitu mereka telah melakukan vaksinasi HPV di beberapa kabupaten/kota di Indonesia, salah satunya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Dan itu hasilnya baik mengurangi insiden daripada kanker,” tutur Maxi.
Kemudian dia mengatakan tahun ini mereka memperluas program vaksinasi HPV ke 8 provinsi. Antara lain empat provinsi di Pulau Jawa, Bali, serta tiga provinsi di Sulawesi.
“Kami targetkan awal ini untuk tahun 2022 yang punya prevalensi kanker terbanyak untuk 8 provinsi itu,” ucap Maxi.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Maya Saputri