tirto.id - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menanggapi banyaknya purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berafiliasi dengan partai politik dan menyatakan dukungannya terhadap salah satu capres-cawapres pada pemilihan presiden 2019.
Ryamizard tak mempermasalahkan purnawirawan TNI berafiliasi dengan partai politik mana pun karena sudah tak aktif lagi di militer.
“Begini, kan saya bilang, purnawirawan itu boleh kemana-mana, maksudnya ke partai apa. Silakan dia TNI enggak aktif kok, purnawirawan,” ujarnya usai acara “Kembali Ke Jati Diri TNI” di Gedung A.H Nasution, Kemhan, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).
Namun, dirinya menegaskan agar purnawirawan tersebut tetap memegang teguh sumpah prajurit dan tidak berafiliasi dengan parpol yang memusuhi Pancasila.
“Dia (purnawirawan) tetap pegang tuh sapta marga sumpah prajurit, kejujuran, kebenaran, mendukung Pancasila dan lain-lain itu. Tidak kemana-mana, jangan sampai purnawirawan terseret ke parpol yang memusuhi Pancasila, itu nggak boleh,” pungkasnya.
Sejumlah Purnawirawan TNI-Polri telah mendeklarasikan diri memberi dukungan kepada paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Panitia deklarasi mengklaim jumlah purnawirawan ini mencapai ribuan.
Purnawirawan yang tergabung dalam jejaring Cakra 19 itu mendeklarasikan dukungannya di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat, Minggu (10/2/2019).
Koordinator Deklarasi Laksamana Muda TNI Purnawirawan, Iskandar Sitompul mengatakan, bagi purnawirawan TNI-Polri, kebhinekaan harus dijaga agar dapat diwariskan untuk generasi mendatang.
Hal tersebut, menurutnya, dapat terwujud lewat pemimpin nasional yang mumpuni, teruji, terbukti, dan berkomitmen memajukan kesejahteraan bangsa.
"Terkait kepemimpinan nasional inilah, ribuan jenderal purnawirawan atas inisiatif atau pandangan politik personal, secara objektif dan faktual menilai figur pasangan Jokowi-Ma'ruf mampu memajukan Indonesia untuk kemaslahatan umat. Sehingga layak didukung menjadi presiden dan wakil presiden periode 2019-2024," ujarnya, Minggu (10/2/2019).
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto