Menuju konten utama

Menhan Prabowo: Pangkalan Tidak Hanya Dibangun di Natuna

Prabowo mengatakan pangkalan tak hanya akan dibangun di Natuna, tapi juga wilayah strategis lain.

Menhan Prabowo: Pangkalan Tidak Hanya Dibangun di Natuna
Menteri Pertahanan Prabowo (kanan) mengamati miniatur kapal perang pada pameran Industri Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (3/12/2019). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

tirto.id - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan pemerintah membangun pangkalan laut di Natuna untuk berjaga-jaga kalau daerah tersebut diklaim negara lain seperti sekarang. Namun, katanya, pembangunan instansi serupa tak hanya akan di sana.

"Kami akan bangun pangkalan tidak hanya di Natuna, di beberapa tempat strategis seluruh Indoensia," kata Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/1/2020).

Prabowo enggan menjelaskan lokasi pembangunan pangkalan selain Natuna. Ketua Umum Partai Gerindra itu juga tidak memaparkan waktu pembangunan pangkalan tersebut. "Masak saya paparkan pertahanan untuk kalian semua?" kelakar Prabowo.

Prabowo memastikan dia akan menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo bahwa kedaulatan Indonesia adalah harga mati. Namun, mantan Danjen Kopassus itu mengaku tidak ingin bertindak ofensif.

"Itu (ZEE) ya kapal mana pun boleh masuk tapi kalau eksploitasi ikan atau mineral harus kerja sama, harus izin. Nah ini kan bisa diselesaikan, kita bisa negosiasi dan sebagainya. Ya, kita cool," katanya, menegaskan kembali apa yang dia katakan beberapa hari lalu.

Pembangunan pangkalan angkatan laut di Natuna sebelumnya disampaikan oleh Menkopolhukam Mahfud MD.

"Bappenas mau membangun pangkalan angkatan laut," kata Mahfud usai rapat di Istana Negara, Jakarta.

Isu Natuna kembali memanas setelah kapal-kapal nelayan Cina berlayar di sana, dengan pengawasan aparat negara mereka. Indonesia meresponsnya salah satunya dengan mengirim angkatan perang, juga nelayan, untuk meramaikan daerah tersebut.

Baca juga artikel terkait NATUNA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Rio Apinino